Antisipasi Konflik Adat, Bendesa dan Sekaa Teruna Digembleng

  • 23 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3786 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Untuk melestarikan adat dan budaya Bali ditengah gerusan budaya global, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli, Selasa (23/2/2016) menggelar pembinaan keagamaan dan adat bagi Bendesa dan sekaa teruna. Narasumber yang dihadirkan Ketua Harian PHDI Bangli I Nyoman Sukra dan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Bangli Made Rijasa. Acara dipusatkan di ruang pertemuan Dinas P3 Bangli dibuka langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli Wayan Adnyana mengatakan, pembinaan keagamaan dan adat ini, untuk meminimalisir dan menghindari terjadinya konflik sosial yang terjadi di desa pakraman. Baik konflik diinternal maupun antar desa pakraman. Karena itu, pihaknya juga melibatkan sekaa teruna untuk ikut mengambil peran dalam upaya pelestarian keagamaan, adat dan budaya Bali. Menurutnya, sekaa teruna merupakan generasi penerus yang harus dibentengi dengan pengetahuan, sehingga tiba saatnya nanti mereka duduk menggantikan sebagai bagian dari masyarakat desa pakraman, mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk bisa mempertahankan tradisi, adat dan budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun dari gerusan budaya global. “Ini bukan berarti kita anti terhadap budaya global, Kita ingin generasi penerus lebih cerdas dalam memfilter budaya global untuk mempertahankan tradisi yang sudah ada”terangnya.

Lanjut Adnyana harapan dengan kegiatan ini terjadinnya peningkatan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga tradisi tradisi dan budaya Bali melalui konsep gali, lestari dan kembang. Dimana generasi penerus harus bisa menggali nilai budaya yang hampir dilupakan untuk kemudian dilestarikan dan dikembangkan. “Konsep gali, lestari dan kembang ini yang harus dimiliki generasi penerus”ucapnya.

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan apresiasinya dalam memajukan Kabupaten Bangli serta  melestarikan adat, budaya dan agama. Sebab, pelestraian budaya tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Peran serta dari masyarakat sangat menentukan karena masyarakatlah yang berperan dalam pelestarian ini. Oleh karenanya masyarakat harus selalu berfikir positif, berfikir positif pada diri dan orang lain.   

Pada kesempatan itu  Bupati Made Gianyar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat karena untuk kali kedua dipercaya sebagai Bupati Bangli. Didasari kepercayaan itu, dirinya berkomitmen bekerja lebih keras melanjutkan program sebelumnya yang belum sepenuhnya terealisasi seperti hotmix masuk desa. “Hotmix masuk desa merupakan program prioritas yang harus tuntas dimasa jabatan ini”teranngya. Lanjut Bupati Made Gianyar, periode kedua ini merupakan kesempatan terakhir baginya untuk memperbaiki kekurangan-kerurangan selama memimpin Bangli pada periode sebelumnya.. “Setelah menyelesaikan periode kedua ini berarti saya sudah 20 tahun mengabdikan diri untuk Bangli. Selama 20 tahun ini tentu keluarga utamanya anak merasa tersisihkan. Jika pensiun di panggung politik nanti saya ingin fokus menebus kasih sayang pada anak dengan merawat cucu”pungkasnya.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER