Pasca Ditemukan Jasad Korban, Gelar Pecaruan Manca Sanak

  • 15 April 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 5120 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Bertepatan dengan Budha Wage/Cemeng Klawu. Buda Cemeng Klawu merupakan hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana Manajeman Tanah Lot Menggelar upacara pecaruan manca sanak. Pecaruan itu digelar pasca ditemukannya jasad Aris Kakarato,28 korban terseret arus di Tanah Lot beberapa waktu lalu. Pecaruan itu dihadiri para tokoh dikawasan tersebut Rabu, (15/4).

Selain Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana yang juga Ketua Pengempon Pura Luhur Tanah Lot tampak juga hadir Jro Bendesa Pekraman Beraban, I Made Sumawa serta para tokoha masyarakat setempat.

Upacara pecaruan panca sanak yang dipuput Mangku Gede Pura Tanah Lot digelar sekitar pukul 11.00 Wita. Diawali  penyapsap untuk penyucian kawasan dari Enjung Sibun sampai Yeh Kutikan. TKP korban digulung ombak.

Disela-sela pecaruan itu Manajer  Toya Adnyana mengatakan  sebelum menggelar pecaruan pihaknya telah berkoodinasi dengan para pemangku yang ada di kawasan Pura Tanah Lot. Dalam koordinasi tersebut kemudian diputuskan harus menggelar upacara pecaruan  dalam kurun waktu 42 hari pasca penemuan jenazah korban.  “Akhirnya diputuskan upacara mecaru panca sanak digelar hari Rabu ( kemarin -red),” tandasnya.  Ia berharap dengan digelarnya upacara pecaruan, pantai sepanjang 1,5 Km yang ada di  kawasan  DTW Tanah Lot suci kembali. “Upacara ini kita gelar untuk mengharmonisasi hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Manusia dengan alam memang, sejatinya, tidak boleh saling bertentangan satu dengan yang lainnya supaya tercipta saling pengertian dan hubungan yang kondusif untuk keberlangsungan kehidupan selanjutnya,” beber Toyo Adnyana.

Seperti pernah diberitakan Aris Kakarato hanyut digulung ombak saat berphoto selfii dengan keluarganya Rabu, (25/3) silam. Setelah beberapa lama dilakukan pencarian jasad korban akhirnya ditemukan menganbang ditimur batu bolong dalam kondisi yang mengenaskan yakni tanpa kepala pada Rabu, (1/4) malam, namun lantaran berada diareal suci dan sulitnya medan jasad korban baru bisa dievakuasi pada Kamis, (2/4) melalui jalur laut Pantai Nyanyi. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER