Gerilyawan Moro Ngamuk, 30 Polisi Filipina Meregang Nyawa

  • 26 Januari 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 8810 Pengunjung

Maguindanao, suaradewata,com - Sedikitnya 30 anggota pasukan elite kepolisian Filipina tewas dalam baku tembak sengit dengan Bangsamoro Islamic Freedom (BIFF), Minggu (25/1) di Pulau Mindanao, selatan Filipina.

Von Al Haq, petinggi militer Front Pembebasan Islam Moro (MILF), mengatakan kepada Philippine Daily Inquirer bahwa 27 serdadu elite Kepolisian Filipina tewas dalam bentrokan sengit di BIFF di Maguindanao. Bentrokan, menurut Al Haq, terjadi pukul 15.00 dan berlangsung sampai malam.

Al Haq memberikan nomor komandan lapangan MILF lainnya untuk mengkonfirmasi kebenaran berita itu.

Pejabat lokal di Mamasapano, tidak jauh dari lokasi bentrokan, membenarkan kabar 27 polisi elite Filipina tewas dalam bentrokan itu. BIFF, menurut pejabat itu, hanya kehilangan lima serdadunya.

Sumber lain menyebutkan BIFF menangkap delapan polisi elite. Tujuh polisi belum diketahui nasibnya.

Kapten Joanne Petinglay, kepala Divisi Infanteri ke-6 unit urusan publik Angkatan Darat Filipina, menolak membenarkan laporan kantor berita Anadolu mengenai jumlah korban tewas. Ia hanya mengatakan militer sejak beberapa hari terakhir melakukan operasi di Desa Tukanalipao dan Mamasapano di Propinsi Maguindanao.

"Saya tidak bisa memberi informasi berapa korban jiwa di pihak kepolisian dan pemberontak," ujar Petinglay. "Itu operasi polisi. Tidak ada koordinasi dengan kami di lapangan."

Namun sumber di kepolisian Maguindanao, yang meminta tidak disebut nama, mengatakan setidaknya 36 polisi tewas, dilucuti, dan dimutilasi.

Al-Haq mengatakan kepada Philippine Daily Inquirer, pasukan elite kepolisian datang untuk menyampaikan surat penangkapan terhadap Zulkifli bin Hir -- pembom asal Malaysia yang dikenal sebagai Marwan.

"Mereka juga mengejar Basit Usman, pembom Malaysia yang terlatih di Afghanistan," ujar Al Haq.

Sumber kepolisian menatakan pasukan polisi itu disergap gerilyawan BIFF dan kehabisan peluru saat baku tembak sengit. Marwan diyakini tewas bersama beberapa serdadu BIFF.

Menjelang malam, jalan menuju Mamasapano ditutul, dan wartawan dilarang mencapai tempat kejadian. Petinglay mengatakan tentara dari Brigade Mekanik 2 masih berada di daerah itu.

BIFF adalah sempalan MILF, yang menolak perdamaian dengan pemerintah Filipina. Kelompok ini bersumpah akan melanjutkan pertempuran untuk memisahkan diri. Mereka juga berupaya membatalkan perjanjian itu. bbn/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER