Kesadaran dan Kepercayaan Hentikan Konflik Papua

  • 23 Januari 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 6548 Pengunjung

Opini, suaradewata.com- Papua, bagian indonesia yang kya raya akan sumberdaya alamnya, perdaban budaya dan karakter unik milik bangsa, surga kecil turun ke bumi banyak orang mengenalnya. Sisi indah  yang selalu kita lihat dari wilayah ini potensi sektor hutan, laut, dan sumber energi yang luar biasa, wisata alam yang sangat mempesona milik indonesia.

Namun sisi itu menjadi bilahan yang tertutup oleh debu-debu kecil konflik yang selalu mewarnainya,  konflik antar suku, konflik terhadap perintahan dan konflik yang lainya. Hari ini sisi indah papua hanya terlihat sebuah sengketa, kemana pulau emas yang dulu didamba, kini seperti sirna tertutup angkara murka sesama. Hal ini kita selalu melihat dari bebagai prespektif yang ada, ekspos dari beberapa media dan beberapa lembaga informasi sosial bahwa papua rentang terhadap konflik, kondisi ini dapat dilihat dari beberapa koflik yang terus terjadi dan berkesinambungan di wilayah papua tersebut. Yang kerap terjadi yaitu konflik  antar suku, pada pemerintah dan pada perusahan asing yang terus menjadi momok media yang ada diindonesia.

Kecamuk di tanah Papua seperti tidak ada habisnya. Selain konflik horizontal antar warga sipil, konflik vertikal yang terjadi antara pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua juga telah memakan banyak korban.Konflik antar suku yang terus terjadi silih berganti,  hingga baru ini telah terjadi konflik di kabupaten Pinai yang telah menewaskan empat waga sipil. Bentrok warga dan aparatur pemerintah daerah yang kian bergulir dari tahun ketahun seoalh menjadi suatu fenomena yang mengakar yang tak ada habisnya. Tak akan ada asap jika tak ada apinya, takkan terjadi konflik terhadap masyarakat papua jika tak ada penyebabnya. Ada beberapa  penyebab terjadinya konflik sosial masyarakat papua yang perlu kita kaji, kekecewaan atasgagalnya otonomi khusus terutama pembangunan di bidang kesejahteraan ekonomi, kesehatan dan pendidikan yang jelas jelas permasalahan ekonomi, kesehatan dan pendidikan menjadi permasalahan utama masyarakat papua, kemudian adanya rasa diskriminasi yang dirasakan masyarakat papua terutama masyarakat pribumi, selanjutnya, adanya provokasi dari pihak eksteren yaitu pihak asing  yang mengakibatkan propaganda pemikiran masyarakat, dan juga  ada beberapa fenomena budaya keras masyarakat yang tidak bisa dielakkan lagi yang dikenal dengan budaya timur. Disisi lain  permasalahan yang terjadi sehingga menghasilkan koflik yang berkepanjangan adalah permasalah sosial masyarakat, yang terkait tentang  permasalahan ekonomi masyarakat, seperti halnya permasalahan di kabupaten pinai yang terus berkepanjangan sampai pengrusakan fasilatas negara, seperti gedung KPU sampai ke markas koramil setempat.

Fenomena gonjang ganjing yang terjadi di wilayah papua ini merupakan peekerjaan yang harus dirampungkan bersama. Artinya, permasalahan dan konflik yang terjadi harus segera diselesaikan secara dinamis, damai dan harmonis. Konflik saat ini dan yang telah terjadi adalah perseteruan antara masyarakat dan pemerinta yang berimbas pada ketidak harmonisan kehidupan bangsa, artinya harus ada upaya penyelesaian serta solusi dalam konflik ini,  kesadaran dan kepercayaan antara belah pihak harus ditanamkan dalam diri, konflik ini terjadi secara umum adanya kecemburuan yaitu tidak adanya kepercayaan masyrakat dengan pemerintah. Dalam hal ini hendaknya masyarakat melalui kepala kepala suku sebagai tokoh dalam adat papua memegang dan mempercayakan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahannya. Dengan adanya rasa kepercayaan tidak akan terjadi kntra sosial antara kedua pihak, selanjutnya harus ada proses pembahasan secara seksama dan damai, melalui audiensi ataupun dialog antara belah pihak untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan. Sehingga tercapainya keinginan dan aspirasi masyarakat serta menyelaraskan tujuan bersama.

Konflik soial yang terjadi tentunya tidak lepas dari permasalahan sosial yang ada, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Artyinya, permasalahan masyarakat papua berputar p[ada roda dinamika sosial yang ada. Dalam hal ini penyelasaian yang real adalah dengan adanya pembahsan secara persuasif, adaptif, dan inspiratif serta edukatif untuk menciptakan keharmonisan antara masyarakat dengan masyrakat dan masyarakat dengan pemerintah, metode tersebut dapat dilakukan melalui dialog, diskusi, sehingga muncul rsa kepercayaan antara kedua belah pihak untuk menghadapi permasalahan soisial yang ada. Dengan proses dan metode tersebut tentunya kan meredam dan mengehntikan konflik yang ada, serta permasalahan yang ada baik saat ini atau selanjutnya dapat diselesiakan secara kekluargaan, aman dan damai, damai indonesiaku, damai papuaku, jayalah Negeriku

Pujo santoso, Penulis adalah Sekjen KNPI Bengkulu Tengah

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER