Di Jembrana, Janda Dilarang Memilih Bendesa Adat

  • 03 Desember 2014
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 2006 Pengunjung

Jembrana, suaradewata.com - Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan wakil dari 5 (lima) Banjar di Desa Perancak, mendatangi Kantor Camat Jembrana. Mereka curhat soal pemilihan bendesa yang akan dilaksanakan pada 31 Desember mendatang. Mereka menuding ada yang aneh dari awig-awig yang akan diterapkan dalam pemilihan tersebut. Salah satuna muda-mudi dan janda dilarang memilih.

Warga datang dengan berpakaian adat Madya Rabu (3/12). Mereka diterima langsung oleh Camat Jembrana I Ngusti Ngurah Sumber Wijaya bersama Kasi Trantib Pol PP Kecamatan Jembrana Carlly Nababan.

Menurut Wayan Tirta,70 mereka heran dengan awig (aturan) yang digunakan dalam pelaksanaan pemilihan bendesa. Selain baru dibuat yakni tahun 2011, awig tersebut juga belum pernah disosialisasikan. Selain itu, sejumlah masyarakat juga dilarang menggunakan hak pilihnya, diantaranya muda-mudi yang sudah ber-KTP, janda dan krama sampatan lepas (yang berumur 60 tahun keatas). “Sehingga hal ini sangat bertentangan dengan awig-awig (sebelumnya) yakni awig-awig (aturan) yang dibuat pada tahun 1989 yang sudah sering dilaksanakan,” katanya

Hal senada juga dikatakan Ketut Winata,44. Dirinya mengaku, hampir semua krama di lima banjar menolak awig tersebut, dan kembali menggunakan awig tahun 1989 yang dinilainya lebih demokratis, karena melibatkan semua krama desa. “Demikian kedaannya disana. Tolong kami berikan solusinya pak camat. Kalau pak camat masih ragu, silahkan turun (ke Perancak), kami tidak mengada-ada,” jelasnya

Sementara, Camat Jembrana Ngusti Ngurah Sumber Wijaya meminta waktu selama dua hari untuk mempejajari permasalahan yang ada dan awig Desa Pakraman Perancak. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak majelis madya dan majelis alit serta melaporkan ke bupati. Pasalnya pihaknya bukan dalam kapasitas mengambil keputusan, mana yang benar, mana yang salah. “Saya minta waktu dua hari dulu untuk mempelajari serta mengkordinasikan dengan pihak yang terkait. Yang jelas hari ini saya akan bersurat ke Prebekel dan bendesa Perancak untuk menunda pemilihan bendesa. Dengan catatan masyarakat jangan arogan dan memperuncing permasalahan,” jelasnya. Mendengar penjelasan tersebut, puluhan krama kemudian membuabrkan diri. dem


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER