Rumah Ditimpa Pohon, Tanah Pekarangan Jebol

  • 28 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3501 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com  Hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak sepekan belakangan ini di Kabupaten Buleleng kembali memakan korban. Sebuah rumah milik Made Mudiarna (39), warga Dusun Segara, Desa Giri Mas, Kecamatan Sawan, mengalami kerusakan parah akibat tertimpa pohon.

“Sempat suara ledakan keras yang awalnya saya kira bunyi petir. Ternyata pohon didepan rumah menimpa bangunan atap dan memutuskan kabel listrik.  Saat itu anak-anak sedang nonton televis sedangkan saya berada di kamar bersama istri,” ujar Mudiarna, Kamis (28/1).

Berdasarkan keterangan Mudiarna, peristiwa tersebut berlangsung sekitar pukul 18.00 Wita, (27/1), dan hujan yang deras disertai angin kencang. Seperangkat pemancar parabola miliknya pun hancur akibat tertimpa pohon yang awalnya menjadi perindang di depan rumah. Bukan hanya memutuskan kabel aliran listrik, konstruksi kayu penopang atap rumah pun menjadi patah.

Awalnya ia mengaku terkejut dan mengira sedang terjadi gempa bumi. Sehingga, Mudiarna keluar dari kamar dan mencari keberadaan anaknya yang juga ada di dalam kamar lain, untuk diselamatkan.

Dikonfirmasi terkait musibah yang menimpa warganya, Perbekel Giri Mas, Wayan Sunarsa, mengaku sudah sempat melihat ke lokasi rumah milik warganya itu. Sunarsa mengaku kondisi hujan pada waktu kejadian memang sangat deras dan diiringi oleh hembusan angin yang sangat kencang.

Dari keterangan Sunarsa, dalam kejadian hujan dan angin kencang tersebut bukan hanya rumah milik Mudiarna yang menjadi korban kerusakan. Melainkan beberapa rumah warga di Desa Giri Mas pun turut diterbangkan atap rumahnya yang terbuat dari seng.

Ia mengaku sudah ada beberapa orang warga yang melaporkan kondisi kerusakan akibat hembusan angin kencang disertai hujan. Ia pun mengaku telah melaporkan putusnya kabel aliran listrik yang putus di rumah warganya untuk segera mendapatkan tindak lanjut. Pasalnya, tercatat ada enam rumah warganya yang listriknya padam usai peristiwa tumbangnya pohon kayu di halaman milik Mudiarna.

Sementara itu, sebidang tanah pekarangan depan rumah Kadek Sudarsana (39) warga Banjar Dinas Dalem, Desa Jinangdalem, Kecamatan Buleleng, amblas membentuk lubang dengan diameter lingkaran hampir mencapai tiga meter. Peristiwa jebolnya tanah dipekarangan rumahnya itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 23.00 Wita, Rabu (27/1).

Setelah dilihat, ternyata di dalam lubang tampak mengalir air dengan arus yang cukup deras. Ia mengaku memang ada lubang besar menyerupai terowongan air di bawah tanah pekarangannya yang amblas. Terowongan itu sudah diketahui keberadaanya sejak lama dan menurutnya merupakan peninggalan sejak jaman jepang.

Didalam terowongan tersebut dialiri air dari Tukad (Sungai) Badeng Jinangdalem yang menuju ke kawasan persubakan di kawasan Kelurahan Penarukan. Menurutnya, kejadian yang berlangusung tengah malam itu diawali dari suara gaduh seperti ada orang yang gemuk mendadak jatuh.

Kondisi ambruknya tanah diatas terowongan air tersebut juga menimbulkan kerusakan di bangunan tembok rumah warga lainnya. Keretakan tembok rumah warga tersebut disebabkan akibat kondisi dibeberapa titik terowongan yang kontur tanahnya menurun akibat amblas.

Beberapa rumah yang temboknya retak tersebut karena berada tepat di atas terowongan yang dialiri air.

Pelaksana tugas (Plt) Perbekel Jinengdalem, Ketut Sumerta mengaku sudah melaporkan peristiwa itu secara tertulis kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dan ditembuskan ke Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER