Broken Home, ABG Ditampung P2TP2A

  • 18 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2399 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Rai Sintia Dewi (16 tahun) yang mengaku asal Br. Kancil,  Kerobokan, Badung kini berada dibawah perlindungan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gianyar. Menurut bagian Advokasi dan Pendampingan Hukum P2TP2A Kab. Gianyar, A.A Made Putra Wirawan, SH, sebelum ditampung di P2TP2A, Rai Sinta Dewi diserahkan oleh pihak Polres Gianyar, sekitar pukul 21.30 wita Minggu kemarin.

Agung Wirawan mengungkapkan, saat menerima Rai Sintia Dewi dari pihak kepolisian sudah mengaku kesulitan mengorek keterangan dari gadis ini. keterangannya selalu berubah-ubah tiap saat, disamping gadis ini tidak membawa kartu identitas apapun. Sebentar mengaku kost di Sukawati, bekerja di butik dan punya kakak angkat, sebentarnya lagi keterangannya berubah, tidak ada keterangan pasti untuk melacak keberadaan orang tua atau saudara yang dapat dihubungi.

Malah pada saat malam dia dititipkan di P2TP2A, ada dua orang yang mengaku temannya datang menjemput namun pihaknya tidak berani memberikan Rai pulang, karena mereka juga tidak jelas identitasnya dan menurut pengakuan mereka masih duduk di bangku SMA.

Sementara saat ditemui dikantor P2TP2A , Senin (18/1), Rai mengaku tidak memiliki tempat tinggal yang tetap, selama ini ia kost di dekat tempat terakhir ia bekerja yaitu di butik yang ada di Sukawati Gianyar. Karena menurutnya gaji tidak mencukupi untuk biaya kost dan biaya hidup sehari-hari, remaja yang sejak kecil sudah ditinggal cerai oleh orang tuanya ini terpaksa berhenti kerja dan tinggal dibeberapa tempat selama ia menganggur.

Pada hari dimana ia ditemukan di Gianyar itu, menurut pengakuannya  ia dari pagi sudah keliling-keliling bersama pacarnya tanpa tujuan. Akhirnya malam itu sampai di Gianyar tanpa uang sepeserpun dan motor yang dikendarai bersama pacarnya kehabisan bensin. Karena tidak tahu mau kemana, akhirnya pacarnya berinisiatif meminta pertolongan polisi dari Polres Gianyar yang kebetulan ada dilokasi tersebut. Akhirnya pihak kepolisian membawanya ke P2TP2A Gianyar.

Rai  semenjak orang tuanya bercerai ia tinggal bersama neneknya. Namun semenjak neneknya meninggal, ia putus sekolah di bangku SMP kelas 1 dan mulai bekerja menghidupi diri sendiri. Rai juga mengaku sudah putus kontak, dengan sang ayah sejak bercerai dengan ibunya. Saat ini sang ayah diketahui sudah menikah dan tingggal di Pulau Jawa. Sementra dengan ibunya terakhir kontak saat ia berumur 14 tahun, dan kini ibunya telah menikah juga, yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. “ Saya tidak mau memberatkan suadara dari ibu maupun bapak, makanya saya milih kost dan bekerja sendiri,” kata Rai.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Gianyar, I.A Putu Sri Ambari , juga nampak menjenguk Rai Sintia Dewi di P2TP2A. Sri Ambari juga meminta tim medis dari UPT Kesmas Gianyar 1 untuk memeriksa kesehatan gadis itu dan berusaha memenuhi semua kebutuhan gadis itu selama masih di bawah perlindungan P2TP2A Gianyar.  Sri Ambari juga telah meminta agar segera berusaha melacak keberadaan orang tua terutama ibu kandungnya, agar anak ini nantinya berada di tangan orang yang benar. “ Kami akan terus berusaha melacak keberadaan ibu kandung atau saudara terdekatnya, karena anak ini mengaku tidak tahu nomor telpon ataupun alamat ibunya. Inilah yang menjadi kesulitan kami, anak ini sepertinya menyembunyikan sesuatu,” jelas I.A Sri Ambari.

Sementara itu, Ka. UPT Kesmas Gianyar 1, dr. Luh Putu Sapti Aryati yang juga didampingi tim medis mengatakan secara keseluruhan kesehatan Rai Sintia Dewi cukup baik. selain pemeriksaan luar dan gigi, dr. Sapti Aryati juga melakukan pemeriksaan dalam termasuk tes urine. Selain pemeriksaan secara medis, P2TP2A juga mengupayakan mendatangkan seorang psikologi untuk membantu menangani masalah psikisnya Rai.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER