Tidur Beralaskan Terpal, Rosni Hidup di Bekas Kandang Kelinci

  • 06 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3392 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Nasib Ni Nyoman Rosni,58 Banjar Jangkahan, Desa Batuaji, Kerambitan, Tabanan memang memprihatinkan. Sehari-harinya dia tinggal sendiri di sebuah gubuk bekas kandang kelinci dan tidur hanya beralasakan terpal. Meski tergolong memprihatinkan namun Rosni tidak pernah mendapatkan bantuan sebagai KK miskin dengan alasan administrasi.

Menurut informasi warga sekitar Rosni pernah menikah ke Desa Dharma, Penebel dan memiliki seorang anak. Namun entah bagaimana Rosni memilih kembali ke Jangkahan dan menempati tanah warisan dengan hidup sebatang kara. Saat ditemui di gubuknya Rosni mengaku kaget, lantaran tumben ada orang yang tidak dikenal mencarinya. Tanpa ragu diapun mengaku hidup sendirian digubuk bekas  kandang kelinci itu. “Iya, saya tinggal di sini, tidur di tanah beralaskan terpal kadang ada kapuk juga,” jelasnya. Sama seperti informasi tetangganya, diapun mengaku pernah menikah ke penebel dan mempunyai seorang anak. Saat orang tuanya meninggal dia memutuskan kembali ke rumah asalnya yang kini dia tempati. Kehidupan sehari-harinya pun tidak jelas dia mengandalkan pemberian keluarga di sebelah gubuknya dan kadang juga melakukan kegiatan memunuh gabah. Dia mengaku sudah lima tahun hidup di gubuk tesebut tanpa penerangan lampu PLN dan hanya mengandalkan sebuah lorong yang diujungnya dijadikan tempat masak dan beraktiftas serta tidur. Selebihnya gubuk berukuran sekitar 5x3 meter itu hanya terisi barang bekas. Saat ditanya bantuan pemerintah diapun tanpa ragu menjawab tidak pernah dapat bantuan.“Untuk bantuan saya belum pernah dapat,” jelasnya.

Kelian Dines Banjar Jangkahan Ketut Sumantra yang juga masih kerabatnya mengatakan dirinya sempat menawari Rosni untuk tinggal bersama namun Rosni menolaknya. Soal bantuan seperti raskin dan bedah rumah Sumantra mengaku sudah pernah mengusulkan, tapi karena kendala adminitrasi hingga kini Rosni belum pernah merasakan bantuan. Alasanya lantaran Rosni sudah pernah menikah ke penebel dan masih masuk kedalam kartu keluarga (KK) Made Sumade asal penebel. Karena tidak memiliki sanak keluarga lagi, Rosni kemudian masuk dalam KK orang tua Sumantra yang notabene bukan Rumah Tangga Miskin. Sehingga Rosnipun tidak masuk dalam hitungan dapat bantuan KK miskin. “Saya sudah beberapa kali ajukan, tapi karena keluarga yang ditumpangi KK tidak masuk RTM makanya tidak dapat. Saya juga minta tolong ke petugas verifikasi RTM pada Mei 2015 untuk melihat kondisi Rosni, dan dari mereka juga tidak berani berjanji akan dapat,” ujarnya. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER