WOW..! Sehari, Retribusi Penglipuran Dan Kintamani Tembus Rp 200 Juta Lebih

  • 16 April 2024
  • 23:30 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2237 Pengunjung
Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli, Wayan Sugiarta Ard/SD/ist

Bangli, suaradewata.com - Dua obyek wisata di kabupaten Bangli, yakni Desa Penglipuran dan Kintamani masih menjadi primadona bagi wisatawan untuk dikunjungi. Terbukti, saat momen liburan hari raya Idul Fitri, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil diraup dari dua objek tersebut melonjak drastis. Yang mana, rata-rata pendapatan daerah tembus dengan kisaran Rp 200 lebih per hari. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli, Wayan Sugiarta, selama libur Idul Fitri, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata di kabupaten Bangli sangat luar biasa. "Kalau dilihat kenaikannya sangat signifikan mulai dari tanggal 8 April lalu. Puncaknya terjadi pada tanggal 13 April. Dan, kemarin juga masih diangka 200 juta. Dua destinasi kita, yakni Penglipuran dan Kintamani masih menjadi primadona saat liburan," ungkap Sugiarta, Selasa (16/4/2024). 

Lanjut disebutkan, peningkatan jumlah kunjungan di Penglipuran, bahkan sempat mencapai 400 persen lebih dari rata-rata sebelum liburan. Sedangkan untuk di Kintamani meningkat hingga 200 persen. "Untuk pendapatan di Penglipuran, jika pada hari biasa rata-rata penerimaan daerah Rp 35 juta per hari. Sedangkan pada liburan Idul Fitri yang tertinggi tembus hingga Rp 179 juta lebih dengan tingkat kunjungan tertinggi mencapai 6.000 orang lebih," jelasnya.  

Sedangkan di Kintamani, kata Sugiarta, rata-rata pada hari biasa Rp 42 juta lebih. Namun saat liburan Idul Fitri, pendapatan meningkat mencapai 200 persen lebih dan yang tertinggi  mencapai Rp 105 juta lebih dengan kunjungan tertinggi mencapai 4.000 orang lebih. Pihaknya pun mengakui, tingginya peningkatan jumlah kunjungan tersebut telah melebihi target yang direncanakan. "Peningkatan yang terjadi itu diluar ekspektasi kita. Bahkan, saat liburan Imlek diluar dugaan kita, tingkat kunjungan ke Penglipuran mencapai 10.0000 orang," ujarnya. 

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi over tourism, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola desa wisata Penglipuran. "Hasil rapat kita dengan pihak pengelola agar tidak terjadi over tourism, dengan pengembangan daya tarik dan atraksi-atraksi lainnya. Dan, sekarang sudah ada cafe bambu, dan lainnya juga di Penglipuran," ujarnya. Selain itu, pihaknya telah berkomitmen mewujudkan wacana Bupati Bangli untuk mengembangkan pariwisata Bangli berkelas dunia. 

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyiapkan berbagai aminitas untuk menunjang sarana dan prasarana pariwisata. "Tahun lalu kita melakukan penataan anjungan Kintamani, penataan pedestarian, fisibilitas geopark, amphiteater dan kedepan akan terus ditingkatkan aminitas penunjang kegiatan pariwisata di Bangli," ujar Sugiarta. Sebab, dengan meningkatkan jumlah kunjungan ke Bangli diharapkan terjadi multiplayer efek, bagi semua sektor. ard/red

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER