Ketua LSM Genus Bersuara Dari Buleleng Desak Dewas Berhentikan Firli Bahuri.

  • 20 Oktober 2023
  • 20:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1627 Pengunjung
Ketua Badan Eksekutif LSM Gema Nusantara (Genus) Anthonius Sanjaya Kiabeni, Jumat, (20/10/2023)

Buleleng, suaradewata.com- Kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan yang diduga dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri terhadap mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo atau SYL didesak untuk segera dituntaskan, bahkan desakan itu menggema hingga ke daerah-daerah.

Seperti lontaran keras yang didengungkan Ketua Badan Eksekutif LSM Gema Nusantara (Genus) Anthonius Sanjaya Kiabeni, ia mendesak agar Firli di copot dari jabatannya dengan meminta Dewan Pengawas (Dewas) merekomendasikan pemberhentiannya itu.

"Perkara Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga memeras SYL mencoreng wajah hukum. Lantaran moral etiknya telah runtuh dan pantas Firli di non aktifkan," ucap tegas pria yang akrab disapa Anthon ini pada Jumat, (20/10/2023) di Singaraja.

Menurutnya posisi Firli tidak bisa dipertahankan lagi, karena hal itu akan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap lembaga anti rasuah ini untuk dapat mengemban amanah penegakan hukum bagi pelaku kejahatan korupsi.

Aktivis anti korupsi ini juga menyebut pelaporan atas dugaan pemerasan oleh Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya dengan pelapor SYL mempertontonkan betapa oknum penegak hukum telah menggunakan jabatannya dengan sewenang-wenang tanpa mengindahkan moral etik yang seharusnya dijunjung tinggi.

"Kami khawatir hal ini akan menjadi preseden buruk untuk tegaknya hukum jika tidak segera Firli Bahuri diberhentikan," tegasnya.

Anthonpun berharap proses hukum yang tengah berlangsung di Polda Metro Jaya segera menjadi terang benderang dan jika sudah terpenuhi alat bukti yang cukup untuk segera menangkap Firli atas dugaan pemerasan tersebut. 

"Sebagai aktivis hukum, saya menilai kejahatan pemerasan merupakan level tertinggi dalam tindak pidana korupsi. Ini tidak bisa main-main harus dituntaskan setuntas-tuntasnya," pungkas Anthon.sad/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER