Kasus Begal di Gitgit Fiktif, Nekat Buat Laporan Palsu Karena Takut Dimarahi Orangtua

  • 19 Juli 2020
  • 17:35 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1591 Pengunjung
Suaradewata

Buleleng,suaradewata.com -Terungkap sudah, ternyata Leti Fuji Lestari (24) asal Jembrana yang juga seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Singaraja membuat laporan palsu atau fiktif bahwa dirinya menjadi korban begal di jalur Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, beberapa waktu lalu. Fuji Lestari nekat berbohong lantaran takut kepada orang tuanya karena motor Mio Soul nopol DK 6075 ZU tertinggal di pantai Kedonganan usai dirinya mabuk.

Sebelum membuat laporan palsu, Fuji Lestari sempat mabuk usai pesta miras dan lupa bahwa membawa motor ke Kedonganan. Ia baru tersadar membawa motor ketika dalam perjalanan pulang ke Singaraja menumpang taksi online. Tepat di Desa Gitgit, Fuji Lestari teringat akan motornya, dengan perasaan takut dimarahi orang tuanya maka muncul siasat Fuji Lestari mengarang cerita bahwa ia dibegal di jalur Gitgit.

Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa mengatakan, sejak motor milik Fuji Lestari ditemukan, polisi langsung kembali memintai keterangannya. Hanya saja, keterangan yang diberikan Fuji Lestari kepada penyidik berubah-ubah. Polisi pun curiga karena ada gelagat berbeda dari Fuji Lestari.

Saat diintrogasi lebih dalam, Fuji Lestari menyebut dirinya dijemput oleh salah satu rekan kost-nya berinisial H. Polisi meminta keterangan H, namun H malah menyangkap keterangan Fuji Lestari. Hingga akhirnya Fuji Lestari mengakui telah membuat laporan palsu jika dirinya dibegal di jalur desa Gitgit.

Faktanya Fuji Lestari tidak dibegal oleh kawanan begal, melainkan motor yang digunakan ketinggalan di pinggir pantai Kedonganan, Badung usai dirinya mabuk berat karena pesta miras. "Jadi apa yang dilaporkan hanyalah rekayasa, itu tidak terjadi. Dia hanya takut dimarahi oleh orang tuanya atas kelakuannya setelah minum dan mabuk. Awalnya memang dia membawa motor," ujar Sinar Subawa, Sabtu (18/7/2020) siang.

Fuji Lestari yang tersadar bahwa motor miliknya tertinggal, langsung membuat rekayasa bahwa telah dibegal oleh orang yang tidak dikenal di jalur desa Gitgit. "Kami bisa saja memberi pengampunan, asal benar-benar ada penyesalan. Kami lihat dulu sampai beberapa kedepan, ada penyesalan apa tidak," ucap Sinar Subawa.

Ditemui di Mapolres Buleleng, Fuji Lestari mengaku sangat menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan dengan memberikan laporan palsu. "Saya minta maaf kepada masyarakat Buleleng, Polsek Sukasada dan Polres Buleleng atas keresahan yang telah saya buat. Saya benar-benar menyesal," tandas Fuji Lestari. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER