Diduga Rabun Menahun, Kakek Asal Kintamani Nekat Gantung Diri

  • 12 Februari 2020
  • 19:05 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1666 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Deretan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di wilayah hukum Polres Bangli kian bertambah panjang. Kali ini, aksi ulah pati dengan cara gantung diri nekat dilakukan seoarang warga bernama  I Ketut Runtun, asal Br. Wanagiri, Ds/Kec. Kintamani, Bangli, Rabu (12/2/2020). Ironisinya, kakek berusia 75 tahun ini, diduga nekat bunuh diri lantaran depresi akibat penyakit menahun berupa rabunnya tak kunjung membaik.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus gantung diri tersebut. Kronologis kejadian, kata dia, bermula pada sekira pukul 12.30 wita atas nama Ketut Latra (65 tahun-Adik Korban) dan Komang Suantika (29 tahun-Keponakan Korban) datang ke rumah korban dengan maksud akan membawakan makanan. Namun baru akan memasuki pekarangan rumah korban, saksi curiga melihat pintu dapur korban dalam keadaan terbuka. Saat di panggil, korban juga tidak ada menyahut. Kemudian saksi mengecek kedapur milik korban dan kaget melihat korban sudah tergantung di plafon dapurnya,” jelasnya.

Disebutkan, korban gantung diri menggunakan seutas tali plastik warna biru dan saat ditemukan oleh saksi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Atas kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kintamani untuk proses lebih lanjut. Mendapat laporan tersebut, personil Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim Iptu. Somada beserta anggota opsnal Polsek Kintamani dan Bhabinkamtibmas Kintamani, langsung menuju TKP. Di lokasi, jajaran Polsek Bangli telah melakukan olah TKP sekaligus membantu menolong menurunkan jenazah korban dan melakukan interogasi para saksi serta identifikasi terhadap jenazah oleh Puskesmas Kintamani I. “Dari pemeriksaan luar jenazah oleh Bidan Rina Feliana, diterangkan tidak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan pada tubuh korban,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan medis tersebut, hanya menemukan tanda-tanda orang bunuh diri dengan gantung diri. Semisal, mengeluarkan kotoran atau peces dari lubang anus, lebam mayat,  terdapat jeratan pada leher mayat, lidah menjulur dan sebagainya. “Karena itu, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, diduga motif korban bunuh diri karena depresi akibat sakit menaun (rabun) yang diderita korban tidak kunjung sembuh,” tandas AKP. Sulhadi. Selain itu, disampaikan, pihak keluarga juga sudah mengiklaskan kepergian korban sehingga tidak dilakukan otopsi.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER