Pemecutan Kelod Komitmen Jadi Desa Bersinar

  • 19 Desember 2019
  • 16:15 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1956 Pengunjung
istimewa

Denpasar, suaradewata.com - BNN Kota Denpasar memenuhi undangan Desa Pemecutan Kelod guna melaksanakan sosialisasi bahaya dan dampak buruk penyalahgunaan narkoba kepada warga banjar se-Desa Pemecutan Kelod, Rabu(18/12/2019), malam di Banjar Pekandelan menyasar warga banjar se-Pemecutan Kelod. Kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan Deklarasi Antinarkoba oleh Karang Taruna Eka Panca Taruna Desa Pemecutan Kelod serta pementasan kesenian bondres Dadong Rerod Cs.

Kepala BNN Kota Denpasar AKBP Hagnyono S.H., M.H., didampingi Kasi P2M Putu Soni Kurniawan hadir dalam kegiatan tersebut. Saat itu Hagyono memberikan gambaran tentang kondisi Indonesia darurat narkoba yang menyasar generasi muda serta anak-anak usia dini, karena rasa ingin tahu dan coba-coba pada usia remaja begitu besar. Selanjutnya, ia memaparkan tentang jenis -jenis narkoba dan dampak buruknya serta cara mengenali pelaku penyalahguna narkoba. 

"Saya sangat mengapresiasi kegitan ini dan berharap para pemuda bisa menjadi agen perubahan yang mampu membantu BNN dalam pelaksanaan P4GN," ungkap AKBP Hagyono, Rabu, (18/12/2019).

Perbekel Desa Pemecutan Kelod, I Wayan Tantra S.H., dalam sambutannya memaparkan telah berupaya maksimal agar Desa Pemecutan Kelod bisa terbebas dari stigma zona merah narkoba. Tantra menyebutkan dalam APBDes 2019 telah dilaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada 15 banjar di Desa Pemecutan Kelod.

"Kami ingin stigma atau cap desa kami sebagai zona merah narkoba dapat segera berubah menjadi Desa Bersinar (bersih narkoba), kami berupaya maksimal dengan jajaran pemerintahan desa tahun 2020 nanti akan membentuk relawan antinarkoba di masing masing banjar," ujar Tantra.

Setelah sosialisasi dari BNN dipentaskan kesenian Bondres Dadong Rerod Cs. Dimana dalam setiap banyolannya disisipkan materi tentang bahaya narkoba. ang/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER