Viral Video Penamparan Siswa, Kepala Sekolah Sebut Sudah Sesuai Kesepakatan

  • 24 September 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6195 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Sebuah video yang menunjukkan seorang pria tengah menampar dua orang siswi di dalam ruangan kelas viral di dunia maya. Usut punya usut peristiwa itu terjadi di SMPN 1 Kediri saat sejumlah siswa usai mengikuti Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, video tersebut memperlihatkan seorang pria bertopi tengah menampar siswi di dalam sebuah ruangan kelas. Pria tersebut ternyata adalah pelatih LKBB yang melatih para siswa di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SMPN 1 Kediri, Sagung Raka Suartini membenarkan jika peristiwa dalam video tersebut terjadi SMPN 1 Kediri. Tepatnya terjadi pada hari Sabtu (22/9/2018) lalu usai 25 orang siswa kelas VII dan VII latihan LKBB. Dimana LKBB dilatih oleh seorang pria berinisial ES yang merupakan mantan Paskibraka. "Dan kami sudah lima tahun bekerjasama dengan ES ini untuk melatih anak-anak dalam LKBB karena memang ES ini mantan Paskibraka," ujarnya Senin (24/9/2018).

Ia juga membenarkan jika ada penamparan, namun penamparan yang terjadi atas kesepakatan pelatih dan siswa karena saat itu pelatih menilai tidak ada kemajuan setelah para siswa berlatih selama satu bulan. "Menurut siswa yang ikut paskibraka dan pelatih, saat itu pelatih merasa tidak ada kemajuan meskipun sudah satu bulan berlatijh, sehingga pelatih memberikan hukuman antaran push up 100 kali atau ditampar, dan para siswa memilih untuk ditampar, maka ke 25 orang siswa itu ditampar bergiliran, dan para siswa tidak ada yang keberatan karena itu untuk memotivasi dan meningkatkan kedisiplinan mereka," paparnya.

Latihan rutin itu dilakukan kata dia dilakukan karena pada bulan Oktober 2018 nanti para siswa akan mengikuti lomba LKBB tingkat Kabupaten, dimana SMPN 1 Kediri sudah menjadi juara dua kali berturut-turut. "Dan anak-anak sangat semangat agar bisa mempertahankan juara itu," lanjutnya.

Pihaknya pun sudah mengklarifikasi hal tersebut dengan siswa dan pelatih, dan memang tidak ada orang tua siswa yang komplain. ayu/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER