Motif Ibu Meracuni Anak Kandung Belum Jelas

  • 21 Februari 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3205 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com- Kasus ibu meracuni tiga anak kandungnya yang masih kecil di Banjar Palak, Sukawati, Gianyar, membuat heboh seluruh warga. Banyak yang bertanya apa yang membuat Ni Luh Putu Septiyani Permadani (33) begitu tega memberi racun kepada ketiga anaknya.

Kasus yang menghebohkan warga Banjar Palak, Sukawati, Gianyar, terjadi pada Rabu (21/2) pagi. Tim penyidik dari Polsek Sukawati yang menangani kasus tersebut masih terus mendalami keterangan saksi - saksi baik dari keluarga Septiyani maupun suaminya Putu Moh Diana. Namun hingga berita ini diturunkan, Polisi masih belum menemukan motif jelas yang melatari perbuatan Septiyani yang tega meracuni ketiga anaknya hingga tewas dan juga melakukan percobaan bunuh diri.

Panit Reskrim Polsek Sukawati IPDA I Gusti Ngurah Winangun seijin Kapolsek Sukawati Kompol Pande Putu Sugiarta saat dikonfirmasi melalui media What's App mengatakan, saat ini ketiga anak Septiyani yang menjadi korban sedang dilakukan pemeriksaan di Rs Sanglah Denpasar. "Ketiganya sedang diotopsi di RS Sanglah, keluarga sudah mengizinkan, kami masih menunggu hasilnya," ujar IPDA Winangun.

Sementara itu, Septiyani yang mencoba bunuh diri dengan ikut minum racun serangga dan menyayat tangan kiri serta leher bagian kanan, masih dalam perawatan di RS Dharma Yadnya, Tohpati, Dentim. Septiyani didampingi keluarga mendapatkan pengawasan ketat dari pihak Kepolisian. "Pelaku terpaksa diborgol karena sempat meronta karena depresi," jelasnya. Ditambhakannya, Septiyani rencananya akan dirujuk ke RS Sanglah malam ini.

Suami pelaku, Putu Moh Diana (35) juga belum bisa dimintai keterangan karena masih shock berat. Saat ditanya apakah ada percekcokan yang terjadi sebelum kejadian? Winangun mengatakan belum ada saksi yang menerangkan. Hanya saja waktu suami pelaku datang ke rumah keluarga pelaku hanya untuk mengajak Septiyani dan anaknya pulang ke rumahnya di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung. "Nggak ada ribut hanya diajak pulang saja," paparnya. gus/rat

 

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER