Guru SD Dilaporkan Polisi, Diduga Melakukan Pelecehan

  • 13 Februari 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3576 Pengunjung
ilustrasi

Gianyar, suaradewata.com – Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di salah satu sekolah di Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan tindakan pencabulan siswinya berinisial PD, 10, warga kecamatan Payangan. Kejadian itu sudah berlangsung bulan Januari lalu namun dilaporkan pada Senin lalu (5/2) pukul 14.30.

Guru SD itu sudah diperiksa polisi dan siswi tersebut tetap bersekolah seperti biasa. Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deny Septiawan membenarkan kasus tersebut. Kini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar telah melakukan pemeriksaan terhadap guru terduga pelaku dan siswi yang menjadi korban. “Kasusnya jalan terus,” ujar AKP Deny singkat, Selasa (13/2).

Menurut informasi yang dihimpun, kasus itu berawal pada Kamis lalu (25/1) pukul 10.00. Lokasinya berada di perpustakaan sekolah. Antara guru dengan beberapa siswi ini tengah berlatih senam. Selanjutnya, sang guru menyuruh para siswi menutup mata sambil pemanasan.

Kesempatan ini kemudian digunakan oleh sang guru untuk menjalankan aksinya menggelar aksi tak terpuji. Sang guru meraba dan meremas tubuh korban. Menurut sumber, kejadian itu sudah terjadi sebanyak dua kali, sehingga korban merasa trauma dan melaporkan sang guru.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Made Suradnya mengaku telah mengutus Sekretaris Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti permasalahan itu. Dalam penelusuran dinas, diketahui jika antara sang guru dengan siswi yang menjadi korban masih ada hubungan kerabat. “Antara guru dan ayah siswi itu memisan (sepupu, red). Karena ada masalah pribadi, ketidakcocokan di rumah, makanya dilaporkanlah guru ini,” ujar Suradnya ketika dikonfirmasi.

Dijelaskan Suradnya, kasus ini masih berjalan. Lantaran ada masalah di internal keluarga, maka bukan tidak mungkin sang guru akan melawan. “Kelihatannya kalau tidak benar, nanti bisa dituntut balik korbannya,” jelasnya.

Dinas sendiri belum melihat bentuk pencabulan yang terjadi dilakukan oleh guru terhadap siswinya. “Karena dia (guru, red) sedang melatih anak. Saat melatih ada beberapa siswa, ada tiga orang. Jadi ketiganya dipegang, kurang gerak makanya dipegang, ini begini-ini begini,” ungkapnya.

Dinas juga telah memanggil dua siswa lainnya yang ikut latihan. “Mereka juga sama, dipegang karena ada gerakan yang perlu dibenahi. Makanya pelecehan seksual dalam bidang apa?, buktinya belum ada,” terangnya.

Berbeda halnya apabila yang diraba adalah bagian vital. “Kecuali susu dibejek, baru. Ini situasi sedang latihan. Ini anak SD anak kecil. Kami lihat masih wajar, karena masih latihan. Semuanya juga dipegang, yang begini yang betul,” ungkapnya.

Maka dari itu, pihak Disdik tidak melihat ada pelecehan. “Indicator apa. Kecuali di sana pegang susu dan sebagainya. Ini sama dengan menari kan juga begitu,” imbuhnya. Atas permasalahan ini, proses belajar mengajar di sekolah itu berlangsung normal. “Anaknya sudah belajar seperti biasa,” dalihnya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER