Video Pelecehan Siswi SMK TJ Beredar, 4 Siswa Diskorsing, Korban Trauma

  • 16 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 7127 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com – Video pelecehan salah satu siswa SMK Pariwisata Tri Atma Jaya (TJ) di Tabanan oleh rekan satu kelasnya beredar luas didunia maya. Video berdurasi 10 detik itu mempertontonkan seorang siswi sebut saja namanya Ayu (bukan nama sebenarnya, red) asal Selemadeg Barat dilecehkan oleh rekannya dengan memeggang buah dadanya yang kemudian direkan oleh rekan yang lainnya. Beredarnya video pelecehan siswi itu langsung cepat ditangani oleh pihak sekolah dan 4 orang siswa yang diduga sebagai pelaku, perkam video dan saksi di TKP di skorsing dan dikembalikan kepada orang tuanya untuk dibina. Keempat siswa yang diskorsing itu berasal Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Marga dan Kediri.

“Keempat siswa yang terlibat itu kita kembalikan kepada orang tuanya untuk dibina, artinya mereka kita anjurkan untuk mencari sekolah baru dan saat ini kita skorsinng mereka hanya kita perbolehkan mengikuti ulangan umum sehingga ada nilai rapotnya, setelah itu kita akan sarankan mencari sekolah baru. Itu sanksi yang kita berikan sesuai dengan peraturan kesiswaan yang berlaku,” tegas Kepala Sekolah SMK Tri Atma Jaya Tabanan, I Made Arimbawa didampingi Wakasek Manajemen Mutu I Gede Putu Adi Putra Negara dan Wakasek Kesiswaan I Nyoman Budiartana saat ditemui di SMK Tri Atma Jaya, Kamis, (16/11/2017).

Pihak sekolah membenarkan video yang sempat viral itu adalah siswa didik mereka, dan kasus itu terjadi pada Rabu, (15/11/2017) saat siswa-siswa kelas 11 praktekum Laundry di sekolah tersebut. Saat itu guru yang mengajar memberi tugas masing-masing kelompok, saat bersamaan air PAM macet sehingga guru yang bersangkutan keluar ruangan untuk memperbaiki air yang macet. “Nah pas guru keluar itulah terjadi hal tersebut,” ucap Putu Adi Putra.

Setelah mengetahui video itu beredar, pihak sekolah bergerak cepat memanggil semua siswa dan meminta keterangan. “Kejadiannya sekitar pukul 10.00, kami tahunya sekitar pukul 14.00 wita langsung kami panggil semua, termasuk orang tuanya bahkan hari itu juga kami tunggu sampai malam, dan hari ini kita berikan sanksi tegas,” ucapnya lagi. Atas kejadian itu Kepala sekolah dan para guru di SMK tersebut meminta maaf dan berharap kedepannya tidak akan terulang. Pihaknya juga mengaku melakukan langkah pencegahan agar hal serupa tidak terulang. “Kita utamakan pencegahan, salah satunya mungkin saja kedepannya praktek siswa, akan kita pisah ruangannya antara siswa perempuan dan siswa laki-laki,” tambah Kepala Sekolah I Made Arimbawa.

Lalu bagaimana dengan siswi yang menjadi korban.? menurut pihak sekolah korban masih tetap sekolah di sekolah tersebut, namun saat ini yang bersangkutan sedang dalam keadaan trauma sehingga pihak sekolah terus melakukan pendampingan guna memulihkan kondisi kejiwaannya. “Korban kini berada dalam pengawasan bibinya dan keluarganya,” ucap pihak sekolah. gin/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER