Untuk Sebar Luaskan Capaian Kinerja Jokowi-JK, Perlu Adanya Publikasi Media

  • 19 Oktober 2017
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 3092 Pengunjung
beritabuana

Jakarta, suaradewata.com Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Humaidi mengatakan bahwa sidang paripurna tahunan MPR/DPR dan DPD bulan Agustus 2017 menjadi panggung politik bagi Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla dalam menyampaikan capaian-capaian dan kesuksesan pembangunan masa pemerintahannya yang sudah berjalan kurang lebih tiga tahun ini.

Ajang tahunan yang bersifat resmi kenegaraan dan disebarakan oleh berbagai media massa baik elektronik dan cetak tersebut digunakan secara maksimal oleh Jokowi untuk menyampaikan capaian pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia.

Target bidang infrastruktur banyak yang sudah dicapai pada periode 2015-2016. Misalnya, pembangunan jalan dan peningkatan kapasitas jalan nasional lebih kurang sepanjang 7 ribu kilometer, penyelesaian pembangunan 4 bandara baru, serta pembangunan jalur kereta baru sepanjang 1996 kilometer.

Begitupun dengan penyediaan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dengan begitu, diharapkan akses ekonomi yang lebih luas akan dapat terbuka dan terkoneksi lebih maksimal yang pada gilirannya dengan adanya banyak pembangunan proyek-proyek infrastruktur maka kesempatan kerja akan terbuka lebar dan perlahan bisa mengurangi kemiskinan.

“Presiden juga menyampaikan peningkatan pembangunan manusia yang sifatnya non fisik, seperti meningkatkan indeks pembangunan manusia dari 68,90 persen di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016,” kata Edi.

Begitupun dengan keberhasilan pemerintah menurunkan indeks gini rasio dari yang sebelumnya 0,414 persen pada 2014 menjadi 0,393 pada 2017.

Dibidang ideologi, lanjut Edi, Jokowi memamerkan pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. “Pembentukan tersebut patut ditegaskan untuk menunjukkan pemerintah tak hanya memperhatikan pemerataan ekonomi, tapi juga pembangunan ideologi negara,” tuturnya.

Perlu Publikasi Media

Terhadap hal tersebut, ujar Edi maka dibutuhkan peran obyektif pemberitaan Media dalam menciptakan kondisi agar publik dan masyarakat luas dapat memahami secara obyektif dan menyerap secara kritis dan benar terkait proses dan perkembangan serta capaian pembangunan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh pemerintah.

“Hal tersebut penting mengingat komitmen pemerintah dalam membangun dari ujung ke ujung dapat terlihat dari berbagai program Pemerintahan Jokowi – JK yang fokus membangun diberbagai wilayah dan diberbagai sektor sehingga peran media dalam membangun optimisme masyarakat guna terwujudnya pembangunan melalui obyektivitas pemberitaan pembangunan dan kontrol media sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan jalannya pembangunan di Indonesia dalam rangka menuju Indonesia yang lebih baik,” ucapnya.

Adapun berbagai pembangunan yang dilakukan di Indonesia antara lain pembuatan jalan tol Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya, pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000 MW, pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu, pengairan sawah-sawah di Jawa Barat.

Selanjutnya pembangunan PLTA dengan kapasitas 110 MW, pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang, membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-Kebayoran Baru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia, membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat, Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke, serta infrastruktur pembuatan jalan yang menghubungkan kota kota di Papua.

Lalu, membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140 triliun, membuat jalan Tol sepanjang 132.35 Km, beroperasinya 6 rute Tol Laut Jokowi dari Tanjung Priok – Papua. Tanjung Priok – Natuna. Tanjung Perak – ke seluruh pelabuhan di NTT dan seluruh pelabuhan di Maluku serta seluruh pelabuhan di Papua dan Papua Barat, pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, diantaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi, dan lain lain.

Ditambah juga meresmikan pabrik Pupuk terbesar di Asia Tenggara Pupuk Kaltim 5 Bontang dengan kapasitas produksi Ammonia 825.000 Ton per tahun dan produksi Urea 1.155.000 Ton per tahun, serta dimulainya pembuatan jalur Kereta Api Trans Borneo, pembuatan jalur rel kereta cepat Makassar-Pare Pare, diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi Kereta Api Trans Sulawesi dari Manado ke Makassar, pembangunan jalur Kereta Cepat, Jakarta-Bandung di Walini, Bandung Barat, pembangunan 1 juta rumah untuk rakyat, akhir Januari 2016 sudah terbangun 700 ribu unit rumah, Sejak 50 tahun lalu Warga Sulawesi Utara dan Gorontalo kekurangan Listrik.

Sekarang lihat saja sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yg dikirim Jokowi bulan Desember 2015 sudah berfungsi full berdaya 120 MW, dan berbagai program lainnya.

Berangkat dari fakta diatas, Kaukus Muda Indonesia (KMI) sebagai bagian dari elemen bangsa bersama elemen lainnya memandang perlu untuk mengkaji secara obyektif keberhasilan pemerintah Jokowi-JK serta lebih jauh menakar sejauh mana keberhasilan pembangunan pemerintah diatas mampu benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami merencanakan Diskusi dengan tema “Review Buah Pembangunan Masa Pemerintahan Jokowi-JK Dan Obyektifitas Pemberitaan Media” pada 19 Oktober 2017 di Gedung Dewan Pers Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat.aldo/kds/bb/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER