Tanggap Bencana, BPBD Bangli Bentuk Sekolah Aman Bencana

  • 08 Agustus 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2945 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com -Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana melalui mitigasi non struktural serta upaya penguatan kapasitas masyarakat secara dini, melalui peningkatan pengetahuan dan pendikan dasar kebencanaan untuk pengurangan risiko bencana yang ada di Kabupaten Bangli, Selasa (8/8) BPBD Kabupaten Bangli Gelar acara pembentukan sekolah aman bencana di Kabupaten Bangli. Acara yang di pusatkan di ruang aula pertemuan SMPN 1 Tembuku di hadiri oleh Bupati Bangli, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali Dewa Indra, Perwakilan kodim 1626 Bangli, Perwakilan Polres Bangli, Kepala BPBD Kabupaten Bangli,  Camat Tembuku, Kepala sekolah SMPN 1 Tembuku serta warga sekolah terdiri dari Guru dan Siswa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bangli Wayan Karmawan,SPd melaporkan kegiatan pembentukan sekolah aman Bencana bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dasar tentang kebencanaan melalui mitigasi non struktural, melalui penguatan kapasitas masyarakat secara dini untuk mengurangi risiko bencana yang ada di Kabupaten Bangli. Waktu pelaksanaanya selama lima hari mulai Selasa (8/08/2017) hinga Sabtu (12/08/2017). Jumlah peserta sebanyak 50 orang terdiri dari para siswa dan guru pendamping.

Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Indra menyampaikan Pengetahuan Tentang Kebencanaan merupakan pengetahuan yang sangat penting bagi kita semua. Terlebih, pada lingkungan sekolah mengingat sekolah merupakan salah satu tempat yang paling strategis untuk masa depan bangsa ini. Kata dia, disekolah banyak potensi yang diciptakan dan setiap anak memiliki hak atas keselamatan dan kelangsungan hidup, selain hak untuk mendapatkan pendidikan itu sendiri. Bencana tidak bisa kita ketahui kapan akan datang dan bencana juga bisa menimpa siapa saja baik pribadi kelompok dan masyarakat dalam skala besar. Meski demikian untuk menghidari dari resiko terkena bencana pengetahuan akan pencegahan kearah tersebut sangat perlu dilakukan dan harus dilakukan sedini mungkin sehingga ketika terjadi bencana kita sudah mengetahui apa yang harus dilakukan, siapa yang bertugas, rute evakuasi juga harus terpasang termasuk lokasi mana yang menjadi titik aman untuk bisa berkumpul menghindari terkena reruntuhan dan lain sebagainya. “jika hal tersebut sudah dipersiapkan secara dini ketika terjadi bencana kita semua akan bisa terhindar dari resiko menjadi korban bencana” terang Dewa Indra.

 

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar,SH.M.Hum.,MKn seusai menyematkan tanda pelatihan dimulai menyampaikan pada umumnya kondisi sekolah saat ini sudah lebih baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Salah satu yang penting dalam pendidikan disekolah yang juga sudah diintruksikan kepada setiap sekolah adalah sebelum pelajaran dimulai agar siswa diberikan pendidikan karakter, yang mana pendidikan karakter adalah hal yang sangat penting untuk membentuk bagaimana karakter bangsa kita dimasa yang akan atang. Begitu juga dengan pengetahuan dasar tentang kebencanaan yang mana sudah menjadi pengetahuan yang harus di miliki setiap orang, bahkan ilmu tentang kebencanaan sudah menjadi ilmu dunia sehingga pelatihan yang diikuti oleh siswa dan keluarga sekolah ini adalah untuk mengisi diri tentang bagaimana kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana.

Lebih lanjut disampaikan dalam pelatihan ini kita diajarkan untuk mengenali apa itu bencana, sehingga dengan mengetahui ciri atau tanda tandanya secara tidak langsung kita akan bisa mempersiapkan diri, apa yang harus dilakukan. “Bencana itu pasti ada, hanya saja kapan dan dimana bencana itu kita tidak bisa ketahui, oleh karena itu pengetahuan akan penanggulangan bencana menjadi hal yang sangat penting karena sudah menjadi isu nasional” terang Made Gianyar.

 

Pelatihan yang dilakukan selama lima hari ini, diharapkan setelah berakhir nantinya para siswa sudah mampu menjadi relawan bencana, karena bencana tidak mesti ada di sekolah ini sehingga jika terjadi bencana para peserta juga diharapkan mempunyai panggilan jiwa, keterpanggilan terhadap ilmu yang dipelajari selain itu pendidikan ini adalah untuk membangun rasa empati karena bencana bisa menimpa diri kita dan bisa menimpa orang lain sehingga kita harus peduli untuk membantu sesama. Made Gianyar juga menghimbau, kesempatan ini agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya sehingga kedepan sekolah ini mempunyai tenaga dan relawan handal untuk kesiapsiagaan bencana yang juga harus diregenarasi ke adik-adik kelasnya. ard/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER