Tragis…Diduga Sering Cekcok, IRT Gantung Diri Tinggalkan Surat Wasiat

  • 09 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 7816 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Diduga depresi karena sering cekcok akibat persoalan keluarga, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Ni Nengah Suwitri (23) asal  dusun/ desa Katung, Kintamani, Bangli nekat  mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Korban diketahui melakukan aksi ulah pati dengan cara gantung diri di pohon boni ditegalan milik Pan Sri, warga setempat, Sabtu ( 8/4/2017). Sebelum melakukan aksi nekat tersebut, korban sempat membuat surat wasiat kepada suaminya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, kejadian berawal saat korban sekitar pukul 09.00 wita pergi ke kebun  dengan alasan mencari rumput untuk pakan ternaknya.  Pihak keluarga curiga, setelah hingga sore korban tidak kunjung pulang. Selanjutnya dibantu  warga, pihak keluarga melakukan pencarian. Hingga akhirnya sekitar pukul 20.00 wita, salah seorang saksi Nengah Mudiarsa  menemukan korban  sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri di pohon boni dengan menggunakan tali  plastik warna biru  di kebun milik Pan Sri. Kemudian saksi menyampikan kasus yang menggegerkan tersebut ke warga setempat. Selanjutnya dibantu warga jenazah korban diturunkan dari pohon boni.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gede Oka seijin Kapolsek Kintamani, Kompol Gede Sumena  saat dikonfirmasi, Minggu (9/4/2017) membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut. "Petugas dari polsek dibantu petugas medis  sudah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan medis," tegas Dewa Oka. Hasilnya, lanjut perwira asal Gianyar ini,  disimpulkan  kasus ini murni bunuh diri. Pasalnya dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sementara disinggung motif korban bunuh diri, kata Dewa Oka dari  informasi yang didapatkan petugas didaptkan kalau korban selama ini  memilki permasalahan  keluarga yakni , korban tidak cocok dengan keluarganya  dan sering cekcok. "Motif korban bunuh diri, sesuai SMS dan surat wasiat yang ditinggalkan korban, kemungkinan karena korban  tidak cocok dengan keluarga suaminya,” ujar Dewa Oka. Tindak lanjut dari kasus ini, pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi. Pihak keluarga mengganggap kasus ini sebagai musibah.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER