Tekankan Ancaman Teroris, Operasi Lilin 2016 Kerahkan 3726 Personil Gabungan

  • 22 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3328 Pengunjung
suaradewata.com

Denpasar,suaradewata.com - Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, Polda Bali mengerahkan 3726 personil dalam rangka Operasi Lilin 2016. Wakapolda Bali Brigjen Pol. Nyoman Suryasta mengatakan, operasi Lilin 2016 akan mulai diberlakukan sejak 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017. Dalam operasi tersebut, jumlah pasukan sekitar 3276 personil akan terjun melakukan pengamanan langsung.

Jumlah personil itu merupakan gabungan dari Polri, TNI, pecalang, SatPol PP dan seluruh aparat terkait lainnya.

"Pengamanan dalam Operasi Lilin Agung 2026 dilakukan selama 10 hari ke depan mulai tanggal 23 Desember. Namun setelah itu pengamanan tetap diperketat. Sasaran pengamanan adalah seluruh tempat wisata, gereja, fasilitas umum, jalur lalulintas, pusat perbelanjaan, pusat perayaan tahun baru dan sebagainya," ujarnya saat apel gelar pasukan Operasi Lilin 2016 di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis (22/12).

Wakapolda menyampaikan, fokus pengamanan akan dilakukan di 244 Gereja, 96 obyek wisata, 79 titik lokasi pergantian tahun baru, 78 pusat perbelanjaan, 12 terminal, 6 pelabuhan dan 1 bandara.

Untuk perayaan Natal bagi umat kritiani, pengamanan akan dilakukan di seluruh gereja yang ada di Bali. Namun tidak semua gereja menjadi prioritas pengamanan karena terbatasnya peralatan pengamanan.

"Pengamanan gereja akan dilakukan sama. Tetapi karena keterbatasan alat-alat akan maka sistem pengamanan akan dilakukan berbeda," ujarnya.

Wakapolda menegaskan, untuk peralatan security gate hanya ada 8 unit. Maka dipilih gereja-gereja tertentu saja yang dianggap rawan akan ditempatkan security gate. Sementara untuk gereja-gereja lainnya, petugas akan melakukan pemeriksaan dengan metal detector untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sterilisasi gereja-gereja akan dilakukan mulai besok 23 Desember oleh petugas kepolisian," ujarnya. Pasca steril, ruang gerak semua orang yang keluar masuk gereja akan dipantau secara ketat

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang memimpin apel mengatakan, pariwisata tetap saja menjadi ancaman terorisme saat ini. Untuk itu ia berharap agar seluruh personil di Bali selalu melakukan peringatan dini, deteksi dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sebagai daerah pariwisata, Bali ini didatangi oleh orang dari berbagai penjuru dunia. Dan teroris itu tujuannya untuk menakut-nakuti orang. Jadi tidak mungkin mereka melakukan teror di tempat yang tidak ada orangnya. Ancaman Bali memang tetap ada," ujarnya.

Pastika juga menyebutkan bahwa keamanan di Bali itu tidak turun dari langit. Keamanan itu harus diupayakan, diusahakan, dikerjakan. ids/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER