Ring Tinju Licin, Wasit Dan Petinju Jadi “Korban”

  • 27 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6251 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com - Pertandingan tinju profesional perebutan sabuk emas Bupati Tabanan yang digelar dalam rangkaian HUT ke 523 Kota Tabanan Sabtu, (26/11/2016) ternoda. Pasalnya akibat diguyur hujan ring tinju menjadi licin dan membuat wasit serta petinju terpeleset. Bahkan satu orang petinju terpaksa dibawa oleh ambulance untuk dirawat diduga lantaran salah jatuh.

Menurut pemantauan di lapangan pertandingan yang dimulai sejak pukul 13.00 wita itu agak sedikit terganggu karena hujan mengguyur Tabanan. Akibatnya selain penonton tidak ramai, kondisi ring juga mengkawatirkan. Benar saja, beberapa wasit dan petinju terpeleset akibat kondisi ring tinju yang licin. "bahkan tadi petinju dari Jawa Tengah Indra Dista terpaksa digotong akibat salah jatuh,” ucap Sahlan Coral, 27 petinju asal Gerung Lombok BaratMirah Boxing Camp (MBC) Bali.

Meski menang dalam pertandingan, Sahlan mengaku tumben bermain ditempat yang licin dan itu sangat mempengaruhi tekninya dalam bertinju. Karena memukul harus memakai kuda kuda yang tepat kalau tidak bisa jatuh sendiri. "”Saya juga juga sempat kepleset jatuh karena salah posisi kaki,” ucapnya. Dia menyarankan akan lebih bagus pertandingan Tinju dilakukan di gedung dari pada lapangan terbuka. “kalau ditempat terbuka dan diguyur hujan begini konsentrasi bisa goyah saat beranding,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Herman, 40 salah satu penonton asal Kota Tabanan. Dia sangat menyayangkan panitia tidak menyiapkan segala sesuatunya, sehingga saat hujan ringnya menjadi licin dan kurang enak ditonton. "Sempet kaget, tumben petinju jatuh kepleset, kasihan petinjunya ya, jadi tidak semangat menonton,” tandas Herman.

Dipihak lain Promotor sekaligus penanggungjawab event pertandingan tinju, Agus Marmaya mengakui penyebab terpelesetnya petinju dan wasit dikarena ring licin diguyur hujan. Dia mengaku telah melakukan antisipasi dengan mengajak pawang hujan serta menggunakan laser juga tidak mempan. "Kita sudah mengatisipasi dengan arpus untuk bahan di ring dan kanvasnya sudah standar, namun karena factor alam ringnya licin, memang ada petinju yang terpleset namun sudah aman, karena tadi petinjunya lagi kram," ucap Agus.

Sementara partai puncak perebutan Sabuk Emas Bupati Tabanan digelar pukul 20.00 wita dengan mempertandingkan antara Sahlan Koral (MBC) Vs Ray Raharjo dari Bayu BC Sukoharjo. Sebelum digelar Sahlan dan Ray sudah perang urat syaraf dibumbui adu mulut. Ray berjanji menumbangkan Koral pada Ronde ketiga dijawab Koral dengan garang, “Gue Makan Ngomongan Loe” tegas Koral.

Pertandingan pun diwarnai dengan pukulan-pukulan mematikan, arena yang licin pun menambah seru pertandingan. Seringkali kedua petinju terpeleset tidak mampu mengusai keadaan, namun setelah ronde ke 2 berjalan Sahlan Koral mampu menguasai pertandingan. Disamping tidak menguasai arena, Ray Raharjo juga tidak mampu mengelak dari pukulan-pukulan keras bagaikan hamparan beton yang dilepaskan Koral. 

Setelah menghujani Ray melalui pukulan kerasnya, akhirnya pada ronde ke-4, menit pertama, detik ke-36, petinju plontos MBC Bali ini mampu menyudahi perlawanan petinju Bayu BC Sukoharjo dengan “TKO”. Sehingga Sahlan Koral berhak mendapatkan Sabuk Emas Bupati Tabanan 2016 sekaligus bonus yang diserahkan langsung setelah pertandingan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sembari memasangkan sabuk tersebut untuk the champion Sahlan Koral.

Setelah itu pertandingan seru kembali tersaji, yaitu “Perebutan Sabuk Emas Ketua DPRD Provinsi Bali” antara Larry Siwu dari MBC Bali Vs Benny Tamahela dari Brigif 6 Kostrad BC Solo. Pertandingan ini pu tidak kalah menarik meski tanpa adanya perang urat syaraf dan adu mulut. Pertandingan lebih terkesan kalem namun lebih mempertontonkan Skil dan Taktik. 

Terlihat Larri Siwu sangat tenang menguasai petandingan karena pengalamannya. Dia berhasil mendaratkan pukulan-pukulan kerasnya ke wajah lawannya, Sehingga Benny tidak mampu berkutik. Dan akhirnya pertandingan dimenangkan  pada ronde ke 4 menit pertama secara “KO” oleh sang mantan Juara Nasional. Larry Siwu pun berhak mengangkat Sabuk Emas Ketua DPRD Provinsi Bali berikut dengan bonus.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menyaksikan pertandingan tersebut nampak heran melihat antusiasme masyarakat yang hadir menyaksikan pertandingan Tinju Ampro. Dirinya sangat terkesan, bukan hanya oleh semangat dari para petinju dan para undangan yang hadir, namun lebih pada semangat masyarakat Tabanan yang rela becek-becekan untuk memeriahkan HUT ke-523 Kota Tabanan bertajuk “Eka Shanti Bawana”. Ini merupakan cerminan bahwa masyarakat Tabanan begitu antusias ikut menyemarakan HUT Kota Tabanan. Mau berkumpul bersama-sama tanpa mengenal adanya perbedaan, masyarakat Tabanan tetap bersatu dalam situasi apapun.

Hadir pula pada kesempatan tersebut sang legenda hidup Tinju Nasional Indonesia Juara 18 kali berturut-turut Yohannes Christian John atau  Chris John, ada juga Ketua Pertina Bali sekaligus Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Ketua KTI Bali Zaenal Tayeb, Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Beberapa Promotor Tinju Nasional Indonesia, Seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta undangan yang berkenan hadir.

Saat itu, ditempat yang sama juga digelar pertandingan Final yang merupakan ajang pencarian bakat menuju juara dunia yang di komandoi oleh Chris John. Pertandingan yang bertajuk “Indonesian Boxing Championship” mempertemukan antara Petinju dari Sulawesi Utara Waldo Sabu Vs Jason Butar Butar Petinju asal Sumatra Utara. Pertandingan pun tidak kalah seru, dari 10 ronde yang direncanakan, para petinju mampu bertahan  sampai ronde tersebut seakan tidak ada kehabisan tenaga. Dengan semangat membara untuk menjadi juara bahkan menjadi penerus sang legenda Chris John, kedua petinju menunjukan kelasnya. Setelah pertandingan yang begitu panjang dan melelahkan, akhirnya dimenangkan Petinju Sulut, Waldo Sabu dengan menang angka 94-96. hms/ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER