Air Sungai Meluap, Proyek Jembatan Ambruk

  • 04 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4483 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com– Hujan deras yang terjadi pada Jumat (4/11) dini hari tadi, membuat air sungai anak Pakerisan di Kelurahan Bitra, Gianyar, meluap. Luapan air sungai yang membawa banyak sampah dan kayu, menerjang sebuah proyek jembatan penghubung di Banjar Dauh Uma, Bitra, ambruk.

Informasi yang diperoleh dilapangan, ambruknya proyek jembatan yang rencananya akan dilakukan pengecoran Jumat (4/11) ini, diketahui oleh pekerja proyek yang tidur tidak jauh dari lokasi proyek. Sekitar pukul 03.03 Wita, pekerja proyek mendengar suara gemuruh dari lokasi proyek jembatan, pekerja proyek yang bergegas menuju lokasi melihat rangka jembatan ambruk diterjang kayu dan bambu besar yang terseret derasnya arus sungai.

Menurut Agus Nur, dari pihak PT. Karya Marga Jaya sebagai kontraktor proyek tersebut menjelaskan, biasanya aliran sungai tidak pernah besar sampai meluap. Tetapi yang terjadi pada dini hari tadi (Jumat,4/11) sungguh diluar perkiraan, banyak material sampah, kayu glondongan, dan bamboo ikut terseret arus sungai dan menyangkut di rangka bawah jembatan. “Seharusnya hari ini kami melakukan pengecoran karena pemasangan bekisting dan besi sudah selesai. Ambruknya rangka penopang jembatan diluar perkiraan, ini factor alam” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakannya, proyek dari Pemkab Gianyar tersebut bernilai Rp. 4,7 Milyar itu dimulai pada tanggal 10 Juni 2016 dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender. Dengan terjadinya musibah ambruknya pondasi jembatan, pihaknya akan mereview ulang desain jembatan dan merubahnya menjadi sistem precast. “Dari musibah ini kerugian diperkirakan sekitar Rp. 800 Juta, waktu pengerjaan pun akan tertunda sampai 1 bulan”. bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, Nyoman Nuadi, menyatakan proyek jembatan sepanjang 22,6 meter itu seharusnya rampung pada akhir November ini. "Kami akan ambil langkah-langkah lagi, mungkin pertengahan Desember (2016) bisa selesai," ujar Nuadi.

Diakuinya, seharusnya Jumat merupakan jadwal pengecoran rangka besi. Namun cuaca tidak bersahabat dan merobohkan rangka tersebut. "Ada kayu melintang dan mendorong support jembatan, ditambah sampah-sampah di sungai, bagian bawahnya terdorong dan ambruk," jelasnya.

Mengenai kejadian itu, Dinas PU menyerahkannya kepada pihak kontraktor proyek yakni PT KMJ. "Itu masih tanggung jawab kontraktor. Itu masih bisa ditanggulangi dan dicor lagi," terangnya.

Pihak PU juga tidak akan menambah anggaran lagi untuk kejadian tersebut. "Tidak ada lagi, karena sudah satu paket," tukasnya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER