Pupuk Langka, Dinas Pertanian Bangli Bentuk Tim

  • 29 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2287 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Belakangan sejumlah petani di Kintamani, Bangli mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk diwilayah Bangli. Atas persoalan tersebut, Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan (P3) Kabupaten Bangli langsung bergerak melakukan penelusuran dengan membentuk tim untuk menelusuri penyebab kelangkaan pupuk ini. “Kita telah menurunkan tim untuk menindak lanjuti keluhan petani di wilayah Kintamani terkait menghilangnya pupuk di kios,”ujar Kepala Dinas P3 Bangli AA. Ngurah Shamba saat dikonfirmasi Senin (29/6/2015).

Kata dia, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara persis pupuk yang dikeluhkan petani apakah yang subsidi atau non subsidi. Kalau yang non subsidi, memang tidak diperjualbelikan secara bebas di kios. Hanya yang mendapatkan ijin saja yang bisa mendistribusikan ke petani. Itupun harus berdasarkan RDKK yang diajukan kelian subak. “Kalau non subsidi memang tidak diperjualbelikan secara bebas di toko,”ujar  mantan Kadis  Peternakan dan Perikanan Bangli itu.

 Disebutkan, tim kini tengah melakukan penelusuran ke lapangan. Sejauh ini belum meberikan laporan. Kalau memang pupuk non subsidi yang langka, pihaknya juga akan mencari tahu diamana letak permasalahannya. Kalau memang ada permainan oknum, maka pihaknya mempersilakan pihak yang berwajib untuk melakukan penindakan. “Kita masih melakukan penelusuran,”ujar dia. Lebih lanjut, agar petani tidak menjadi korban permainan oknum maka pihaknya menyarankan agar mereka membentuk kelompok. Dengan demikian kebutuhan pupuk mereka terkoordinir sehingga nanti bisa mengajukan kebutuhan pupuk pihak terkait. “Kalau permasalahan pupuk menjadi kendala maka kita harap agar petani membentuk kelompok. Kita tidak ingin karena pupuk mereka tidak bisa melakukan penanaman tanaman,”pungkasnya.

 Sebelumnya, petani di wilayah Desa Abuan, Kintamani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk jenis tertentu di kios. Padahal sebelumnya mereka dengan mudah bisa membelinya. Mereka khawatir kelangkaan pupuk ini karena adanya permainan oknum.  Hal itu, juga diamini anggota DPRD Bangli I Nengah Sugiman. Kata politisi Hanura ini kelangkaan pupuk memang sering dihadapi petani di Kintamani. Dia juga takut hal itu karena adanya permainan oknum mafia pupuk. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER