Ini Oleh-oleh Gubernur Setelah 7 Hari Melawat Tiongkok

  • 02 April 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4358 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Gubernur Made Mangku Pastika, selama tujuh hari berada di Negeri Tiongkok. Dalam lawatan selama sepekan tersebut, mantan Kapolda Bali menghadiri pertemuan para gubernur di kawasan Tiongkok dan ASEAN.


Selain itu, orang nomor satu di Bali itu menyempatkan diri berkomunikasi dengan sejumlah gubernur di Negeri Tirai Bambu itu. Lalu, apa saja oleh-oleh yang dibawa Gubernur Mangku Pastika dari hasil lawatannya kali ini?

Salah satunya, Bali segera menjajaki kerjasama dengan Provinsi Yunnan dan Hainan, di Tiongkok, khususnya dalam bidang kedirgantaraan. "Kerjasama tersebut dengan membuka penerbangan langsung dari kedua provinsi tersebut ke Bali," kata Gubernur Mangku Pastika, dalam konferensi pers di Press Room Kantor Gubernur Bali, Kamis (2/4).

Hanya saja, Gubernur Mangku Pastika menjelaskan, rencana ini masih perlu dikaji. Kajian ini penting, dengan mempertimbangkan padatnya lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Belum lagi konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai jarak tempuh dalam satu kali penerbangan, baik dari Yunnan maupun Hainan, cukup tinggi. Jadi ini juga akan dikaji," paparnya.

Selain wacana mengenai penerbangan langsung, dalam lawatannya ke Tiongkok tersebut Gubernur Mangku Pastika menjajagi peluang-peluang lain yang bisa dijalin. Misalnya dengan Provinsi Yunnan. Provinsi itu dengan luas daerah sekitar 330.000 m2 dan penduduk mencapai 47 juta jiwa, memiliki kecocokan kerjasama di bidang pariwisata.

"Dengan penduduk sejumlah itu, Yunnan merupakan sumber wisatawan yang signifikan," ujar Gubernur Mangku Pastika.

Namun, harapan ini masih terganjal masalah kemampuan bahasa yang dimiliki para pemandu wisata di Bali. Kedepan, Gubernur Mangku Pastika mengharapkan para pemandu wisata di Bali dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal bahasa mandarin.

Selain bidang pariwisata, Gubernur Mangku Pastika juga menggaris bawahi hal lain, yang perlu ditiru dari kedua provinsi tersebut. Di antaranya dalam bidang pertanian, yang lebih mengutamakan pertanian dengan memanfaatkan teknologi sehingga hasil pertanian bisa maksimal.

"Selain itu dalam hal pemakaian teknologi solar cell (listrik tenaga matahari) yang bisa diadopsi di kantor-kantor pemerintah Provinsi Bali," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Mangku Pastika juga menyinggung masalah Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB). Ini dibentuk oleh Tiongkok, dengan penyertaan modal dari negara-negara kuat di dunia, termasuk Amerika yang sebelumnya menolak ikut.

"Dana tersebut mungkin bisa dimanfaatkan pinjamannya untuk pembangunan infrastruktur di Bali," pungkas Gubernur Mangku Pastika. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER