Simpan Sabu, Wicana Dibui

  • 11 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3430 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com –  I Wayan Wicana Yasa,42 warga Sudimara Kaja, Desa Sudimara, Tabanan harus masuk bui. Pasalnya saat polisi menggeledah warung dan rumahnya ditemukan paket sabu-sabu seberat 1,7 gram bruto, pipa kaca,  1 buah bong plastik, 2 buah pipet plastic warna putih, 2 buah korek gas, dan satu buah HP Blackberry. Atas bukti tersebut Wicana kini mendekam di sel tahanan Polres Tabanan.

Kasatnarkoba Polres Tabanan AKP I Gede Made Surya Atmaja, Rabu (11/3) mengungkapkan jajarannya menggeledah rumah Wicana pada Sabtu (7/3)  sekitar pukul 08.00 Wita. Hal itu kata dia berawal dari informasi masyarakat bahwa yang bersangkutan sering menggunakan narkoba. “Atas info itu kita lakukan penggeledahan di warung dan rumahnya,” ucap Made Surya. Hasilnya polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu di beberapa tempat. Yang pertama di bawah tempat tidur ditemukan 1 botol plastic bekas teh gelas berisi 1 bekas bungkus rokok Marlboro ice blast yang didalamnya berisi 1 paket sabu-sabu 0,9 gram bruto. Selain itu di lemari pakaian polisi menemukan 1 buah korek kayu berisi 1 paket sabu berisi 0,3 gram bruto. Sementara diatas tempat tidurnya polisi menemukan bungkusan tas kresek yang berisi kotak yang didalamnya berisi Rexona bekas berisi 1 paket sabu seberat 0,5 gram bruto, pipa kaca, 1 bong plastic, 2 buah pipet plastik warna putih, dua korek gas. “Selain itu kami juga mengamankan HP Blackberry  dari diatas lemari buffet, dan kini semua barang bukti itu telah kami amankan,” bebernya.

Atas perbuatan pelaku, polisi menjeratnya dengan pasal 112 ayat (1) UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancaman hukuman penjara minmal 4 tahun maksimal 12 tahun, denda minimal Rp 800 Juta dan maksimal Rp 8 Milyar,” tandas Atmaja.

Sementara Wicana mengaku memakai narkoba sejak Januari 2015. Barang haram tersebut ia beli dari seseorang dengan cara terputus. “Saya bayar melalui transfer di Bank, kemudian barangnya saya ambil di tempat yang disepakati,” tandasnya.  Tempat yang sering dijadikan transaksi terputus adalah di Jalan yang ada di Banjar Bedha.  “Barangnya sering saya ambil di bilangan jalan di Bedha, sekitar jembatan bedha,” jelasnya. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER