Hentikan Perdebatan Tentang Papua Merdeka

  • 10 Maret 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 4446 Pengunjung

Opini, suaradewata.com - Pemerintah Indonesia di bawah nakhoda Presiden Joko Widodo bertekad untuk memperbaiki kondisi di Provinsi Papua dan Papua Barat. Bentuk konkrit dari upaya tersebut antara lain dengan membangun tol laut agar harga-harga di provinsi paling timur tersebut setara dengan daerah-daerah lainserta pemberian kesempatan kepada putra putri daerah mengemban posisi-posisi strategis nasional.

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (menlu), Retno Marsudi bahwa komitmen pemerintah sekarang di bawah Presiden Jokowi lebih jelas. Pemerintah akan membangun Papua secara lebih baik. Selama kampanye Presiden Jokowi juga masuk ke Papua, berbicara langsung dengan rakyat di Papua dan tampak bahwa keinginan rakyat di Papua untuk merdeka seperti yang di gadang-gadangkan oleh gerakan separatisme sama sekali tidak ada.

Namun demikian, kiranya adanya upaya gerakan separatisme tentu tetap perlu diantisipasi. Tantangan separatisme di Provinsi Papua dan Papua Barat masih saja mengancam keutuhan NKRI. Salah satunya datang dari pendiri organisasi separatis Free West Papua, Benny Wendayangkini tinggal di Oxford, Inggris setelah kabur dari penjara di Papua pada Tahun 2002.

Menurut Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pembukaan 'kantor' Gerakan Separatis Papua di Oxford, Inggris akan mengganggu hubungan Indonesia dan Inggris sekalipun Pemerintah Inggris menyatakan dukungannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini berarti bahwa bentuk dukungan Internasional terhadap keutuhan NKRI tidak dapat dilakukan hanya dalam kata-kata semata. Namun, harus dalam bentuk lebih konkrit. Menjadi suatu tindakan kontraproduktif ketika Inggris menyatakan dukungan tetapi juga tetap membiarkan organisasi separatisme tersebut tetap berkembang.

Untuk itu, kiranya Presiden Jokowi harus bersikap lebih progresif dalam merespon hal tersebut. Salah satunya dengan melakukan komunikasi politik kepada negara-negara Internasional untuk tidak mengizinkan atau merespon berbagai tindakan yang akan dan atau telah dilakukan oleh gerakan separatisme.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam tempo kurang dari dua tahun kelompok separatis Free West Papua pimpinan Benny Wenda telah membuka kantor di beberapa negara, termasuk Belanda dan Australia menyusul pembukaan kantor pertama di kota Oxford, Inggris pada April tahun 2013. Lobi-lobi dilakukan di kalangan  pemerintah, parlemen, organisasi maupun individu. Melalui kampanyenya dikalangan kampus, Benny mengklaim dukungan terus mengalir setelah diadakan pendekatan-pendekatan.Pertanyaan yang muncul kemudian adalah , apakah yang disampaikan Benny Wenda benar atau hanya manipulasi data ?? Apakah yang diperjuangan Benny Wenda memang untuk rakyat Papua atau hanya pragmatism pribadi yang coba mencari berbagai fasilitas kemewahan hidup di luar negeri ?? jawabannya ada pada rakyat Papua itu sendiri, terutama yang pernah melihat bagaimana pola hidup mereka di luar negeri.

Jika mengacu kepada hasil kunjungan Presiden Jokowi semasa kampanye dan program-program yang akan dilakukan pemerintah terhadap rakyat Indonesia di Papua, sebenarnya dan seharusnya gerakan separatisme seperti ini tidak perlu adalagi. Pemerintah memiliki tekad yang kuat untuk mensejahterakan rakyat di papua, minimal sejajar dengan provinsi-provinsi lainnya.

Di samping itu, jika diperhatikan bahwa telah banyak tokoh-tokoh pemuda dan calon pemimpin bangsa yang lahir dari Provinsi Papua, di antaranya seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia dan yang baru terpilih sebagai Ketua KNPI Rifai Darus. Lahirnya para tokoh tersebut menggambarkan bahwa masyarakat di seluruh Tanah Air Indonesia yakin dan percaya, putra-putri Papua juga bisa berkarya demi Indonesia. Karena kita bersaudara, maka tidak ada perbedaan antar sesama. Semua memiliki hak dan kewajiban membangun Indonesia, termasuk rakyat Papua.

Untuk itu, marilah kita berhenti memperdebatkan kemerdekaan yang hanya menyebabkan kesenjangan dan keretakan persaudaraan. Lebih baik kita bersama-sama membangun Indonesia dalam bingkai keragaman. Mari dukung dan awasi kinerja Pemerintahan Jokowi agar sesuai dengan janjinya di masa kampanye agar seluruh rakyat Indonesia bisa sejahtera.

Marti Kwagari : Penulis adalah Mahasiswa Papua di Bandung, aktif pada Perhimpunan Putra Daerah Untuk Kebangsaan Sejahterah.


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER