DB Serbu Desa Pejaten, 83 Orang Terjangkit

  • 30 Januari 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6112 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Warga Desa Pejaten Kecamatan Kediri patut berhati-hati. Pasalnya desa penghasil genteng ini kini diserbu oleh penyakit Demam Berdarah (DB). Dalam catatan dinas kesehatan di Desa tersebut sebanyak 83 orang terjangkit DB. Atas situasi tersebut Dinas Kesehatan melakukan Gerakan Serentak Penanggulangan Sarang Nyamuk ( Gertak PSN ) dengan melakukan bersih-bersih didesa tersebut, Jumat, (30/1).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan I Nyoman Suratmika mengatakan hasil survey tim dari kesehatan menemukan bahwa Desa Pejaten memungkinkan terjadinya penyebaran virus ini. Terlebih saat ini adalah awal musim hujan sehingga banyak terdapat genangan-genangan air yang menyebabkan penyebaran nyamuk aides aigevty sebagai penyebar penyakit deman berdarah berkembang dengan pesat. “Hasil survey menunjukkan 83 orang di Desa Pejaten terjangkit DB,” ucap Suratmika.

Dari catatan pihaknya dua kecamatan yang paling rawan DB yakni Kecamatan Kediri dan Tebanan. Dan saat ini Dinas Kesehatan kata Suratmika baru menangani wilayah Kecamatan Kediri. Hal itu dimulai dari Desa Pandak  dan Pejaten. “8 dusun yang ada di Desa Pejaten kami akan lakukan kegiatan ini secara serentak,” ucapnya.

Menurut Suratmika penyebaran sarang nyamuk di Pejaten sangat banyak, karena wilayah itu merupakan tempat pembuatan genteng dan begitu banyak terdapat lubang-lubang tanah, Tower, serta sampah yang kurang terurus. Kondisi itulah yang berpeluang menimbulkan adanya genangan air dimusim hujan. Dengan demikian warga setempat diajak melakukan bersih-bersih di lingkungan rumah serta di tempat-tempat umum yang tidak berpenghuni seperti, areal pura, balai banjar, sekolah, di tempat-tempat pembuangan sampah. “Dengan Fogging saja tidak akan cukup, karena Fogging siklus pertama hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga untuk membunuh jentik-jentik nyamuk dilakukan fogging siklus kedua selang seminggu,” beber Suratmika. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER