Mastajaya Klaim Didukung 9 PK

  • 30 Desember 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4722 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Bakal calon bupati Tabanan dari Partai Golkar I Nengah Mastajaya optimis akan mendapatkan rekomendasi menjadi calon bupati  Tabanan dari DPP Golkar. Pasalnya dia mengaku hingga kini dia telah mendapatkan dukungan dari 9 pengurus kecamatan (PK) dari 10 PK yang ada di Tabanan. “Saya sudah mengantongi surat pernyataan dukungan kepada saya 9 PK dari 10 PK yang ada di Tabanan, hanya satu PK yakni PK Baturiti yang tidak menyatakan dukungannya kesaya,” ucap Mastajaya sambil menunjukkan surat pernyataan 9 PK tersebut, Selasa (30/12).

Dengan modal dukungan 9 PK tersebut memang dia mengaku belum cukup, lantaran keputusan keluarnya rekomendasi berada di tangan DPP Partai Golkar. Untuk itu pihaknya tentu penyerahkan semua proses dan keputusan ditangan DPP Partai Golkar. Terkait pencalonan dirinya menjadi Cabup, tidak lain lantaran dirinya mengaku sangat prihatin melihat kondisi Tabanan saat ini. “Melihat kondisi Tabanan yang sangat memprihatinkan sebagai warga Tabanan saya merasa terpanggil guna melakukan perubahan yang menyuluruh di daerah lumbung beras ini,” ucapnya.

Bahkan dia mengaku telah memiliki beberapa konsep guna melakukan perbaikan sehingga Tabanan yang dulu dikenal dengan daerah lumbung beras bisa kembali, tidak seperti sekarang yang kondisinya sangat parah. “Jika saya mendapat kepercayaan saya akan melakukan perubahan mendasar disegala lini mulai dari birokrasi, hukum, infrastruktur hingga ke pertanian,” janjinya.

Dibidang birokrasi dia mengaku akan melakukan perubahan mendasar soal SDM pegawai yang dinilainya banyak yang tidak sesuai dengan keahlian menempati suatu jabatan. “Di Tabanan ini jual beli jabatan dan PNS sudah bukan rahasia umum lagi, kalau jabatan saja sudah dijual belikan bisa dibayangkan bagaimana pelayanan kepada masyarakat,” sodoknya. Selain birokrasi, hukum di Tabanan juga dinilainya masih lembek, terbukti banyaknya kasus korupsi yang terjadi namun nyaris tidak ada pejabat yang bisa diproses sesuai dengan hukum. Begitu juga infrastruktur jalan yang dinilainya hancur. “Dibidang pertanian juga tidak kalah parah, contohnya soal subsidi pupuk yang tidak dirasakan oleh kalangan petani,” ucapnya. Bahkan selama ini kata dia petani kerap dibohongi dengan pemberian subsidi. “Pemerintah daerah berusaha memberikan subsidi pupuk untuk pentai. Sedangkan pemerintah bekerjasama dengan pihak ketiga  dalam pemberian subsidi pupuk tersebut. Terkesan petani ditolong padahal petani dirugikan,” jelasnya.

Selain itu terkait patung Bung Karno yang terkesan dipaksakan juga dinilainya sebagai sebuah kebijakan yang tidak polulis. “Kalau saya menjadi Bupati, setelah dilantik patung itu langsung saya pindahkan ke tempat yang lebih layak, Saya pengagum Bung Karno, dia tokoh internasional, tidak layak ditempatkan di perempatan jalan,” bebernya.

Berbagai kondisi yang memprihatinkan itulah, membuat politisi asal kota Tabanan ini merasa terpangil untuk bersaing menjadi calon Bupati Tabanan. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER