521 Petani di Tabanan Pecahkan Rekor Dunia
- 24 November 2014
- 00:00 WITA
- Tabanan
- Dibaca: 1912 Pengunjung
Tabanan, suaradewata.com– Sebanyak 521 petani di Tabanan berhasil mencatatkan namanya dalam Museum rekor Indonesia (MURI) dalam memanen padi lokal secara bersama, di Subak Jatiluwih. Bahkan lebih dari itu kegiatan yang merupakan rangkaian HUT ke 521 Kota Tabanan itu mampu memecahkan rekor dunia. Piagam penghargaan diserahkan Senior Manager MURI Paulus Pangka, kepada pemrakarsa panen masal, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Senin (24/11) pagi.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tabanan Nyoman Budana mengatakan, penyelenggaran panen padi secara masal dengan 521 peserta dari seluruh subak di Tabanan, diharapkan dapat membagun semangat kebersamaan dan gotong royong mengingat Tabanan terkenal dengan julukan lumbungnya padi, jangan sampai melupakan padi lokal yang kita miliki. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu mempertahankan pertanian mengingat berkurangnya produksi beras di Tabanan,” jelasnya. Budana menjelaskan, padi yang dipanen adalah padi local, dengan menggunakan ani-ani (alat tradisional).
Sementara Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan dengan proses panen yang masih menggunakan alat tradisional yang disebut “Ani-ani” akan memiliki daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung kesini. Potensi pengembangan tanaman padi yang sangat spesifik dapat mendukung ketahan pangan sekaligus mendukung pariwisata dalam peningkatan pendapatan kesejahteraan masyarakat. “Jangan sampai kegiatan ini semakin punah. Pupuklah rasa gotong royong serta kebersamaan serta lestarikan keberadaan padi lokal di bali,” ujarnya.
Dipihak lian Senior Manager Yayasan MURI Paulus Pangka mengatakan MURI bukan menjadi tujuan akhir, namun kegiatan ini harus mampu meningkatkan ekonomi rakyat. Terlebih jika disinergikan dengan sektor pariwisata. " kegiatan ini diharapkan meningkatkan semangat kebersamaan dan gotong royong para petani untuk tetap menjaga predikat Tabanan yang dikenal dengan lumbungnya padi, " pungkasnya. ina
Komentar