Bupati Pas Prediksikan Dana Pemulihan Bencana Lebih Dari Rp 1,5 Miliar

  • 27 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2886 Pengunjung

Bulelengsuaradewata.com – Kondisi Kabupaten Buleleng pasca bencana alam yang terjadi di sejumlah titik kawasan kecamatan sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya kerusakan yang terjadi pada bangunan milik warga, sejumlah infrastruktur penghubung pun tak luput dari kerusakan parah. Untuk melakukan pemulihan terhadap kondisi pasca bencana alam itu, pemerintah Kabupaten Buleleng memastikan prediksi alokasi dana yang lebih dari R.1,5 Miliar.

Hal tersebut disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pasca melakukan kunjungan ke seluruh kawasan yang terkena bencana alam di wilayah yang ia pimpin, Rabu (27/1). Menurut Sarjana Teknik jebolan universitas negeri ternama di Bali ini, untuk perbaikan infrastrukturnya saja bisa menelan dana Rp1,5 Miliar.

Pemulihan akibat bencana alam di Kabupaten Buleleng, diprediksi menghabiskan dana sedikitnya Rp 1,5 miliar. Pemulihan bencana itu akan diambil dari dana cadangan yang dialokasikan Pemkab Buleleng, pada APBD 2016. Alokasi dana Rp 1,5 miliar itu hanya untuk memperbaiki infrastruktur di beberapa desa yang terdampak bencana alam.

“Sekarang kami masih hitung berapa total kerugiannya dan mana yang akan diperbaiki. Tapi kami sudah siapkan dana cadangan Rp 1,5 miliar untuk bencana. Kebutuhannya sedang dihitung dan sedang disusun skala prioritasnya,” ujar Bupati Agus yang akrab disapa Bupati Pas.

Seperti kondisi pasca bencana alam di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, yang membuat infrastruktur jembatan terputus dan harus dibangun segera terkait fungsinya yang menjadi penghubung. Tak hanya jembatan, jalan yang jebol pun merupakan kendala yang bisa mengancam aktifitas ekonomi serta jiwa warga ada di kawasan tersebut.

Selain itu, perbaikan yang menjadi prioritas pun adalah akses jalan di Desa Penyabangan tepatnya Banjar Dinas Tri Amerta yang mengalami kerusakan parah akibat terjangan banjir bandang.

Menurut Agus Sudarnyana, sedikitnya Rp500 juta untuk memperbaiki akses jalan di Banjar Dinas Tri Amerta yang nantinya diharapkan pengerjaannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat.

“Tapi, perkiraan alokasi dana di Banjar Dinas Tri Amerta itu belum termasuk rehabilitasi saluran perpipaan untuk kebutuhan air minum di desa setempat,” paparnya.

Tekait kerusakan di Kecamatan Seririt, kondisi jembatan yang ada di atas sungai kering bernama ‘Pangkung Kompol’ betul-betul tidak menyisakan fisik jembatan. Kondisi tersebut diperparah dengan keadaan jalan sepanjang 3 kilometer setelah Pangkung Kompol yang mengalami kerusakan akibat tersapu banjir serta di titik jebolnya sisi kanan jalan sehingga menimbulkan lubang.

Kondisi jalan berlubang yang sangat berbahaya serta kerusakan pada jalan dan jembatan di Desa Lokapaksa tersebut telah menyebabkan 210 Kepala Keluarga terisolir. Untuk saat ini, warga hanya bisa melewati lintasan sungai tersebut dengan menggunakan jembatan darurat dari bambu yang dibangun sementara dan prosesnya pengerjaannya dengan cara gotong royong.

“Saya sudah minta agar Kepala Dinas PU  cepat menyelesaikan perencanannya tersebut. Terutama di daerah yang terisolir seperti di Lokapaksa dan Penyabangan dan termasuk sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana, ” imbuhnya.

Nantinya, lanjut Bupati Pas, pemerintah akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pusdalops Bali dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali untuk proses rehabilitasi dan bantuan yang dibutuhkan bagi masyarakat yang menjadi korban.

Pemerintah Kabupaten Buleleng  melalui Bupati Pas pun mengaku telah mengirimkan data kerusakan dan kerugian akibat bencana alam. Data yang di input oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kabupaten itu, disampaikan kepada BPBD tingkat Provinsi Bali.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER