15 Anggota TNI Peserta Tradisi Lolos Dari Bencana Tanah Longsor

  • 24 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2660 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com – Sekitar 15 orang anggota Tentara Nasional Indonesia yang sedang mengikuti tradisi di internal tentara, lolos dari bencana alam tanah longsor yang melanda Willayah Kabupaten Buleleng bagian Barat tepatnya Kecamatan Gerokgak, Minggu (24/1).

“Pada saat regu terakhir berangkat, cuaca mulai terlihat buruk dan hujan mulai turun. Dari informasi terakhir, regu yang diberangkatkan sudah mencapai titik pertengahan dan kemudian longsor terjadi. Bukan hanya sekedar longsor saja, melainkan pohon-pohon besar mulai bertumbangan dan pasukan kami saat itu berada di bawahnya,” ujar Komandan Kodim 1609 Buleleng, Letkol Inf. Budi Prasetyo, saat dikonfirmasi di lapangan.

Menurut Letkol Prasetyo, lolosnya anggota TNI dari kondisi bencana alam yang mendadak tersebut merupakan bentuk ketangguhan tentara Indonesia dalam menunaikan misi. Dan terbukti, lanjutnya, ketahanan serta strategi pasukan yang handal mampu untuk keluar dari kondisi sulit tersebut.

Letkol Prasetyo yang juga didampingi Komandan Rayon Militer 1609-8/ Gerokgak, Kapten Inf. Rifai, menyebutkan sempat menanti kedatangan kelompok terakhir hingga pukul 03.00 Wita, dini hari. Hal tersebut mengingat informasi dari pasukan yang menghadapi bencana tanah longsor yang pada hari bersamaan telah meratakan belasan rumah warga serta merusak puluhan lainnya di Kecamatan Gerokgak.

“Ini sudah biasa bagi Tentara. Mereka sudah terlatih dan siap disegala medan dan tidak pernah mengkhawatirkan kondisi cuaca apapun untuk melaksanakan tugas kemiliteran. Dan kami bangga karena acara tradisi ini bisa terselesaikan dengan selamat dalam kondisi bencana tanah longsor yang bersamaan dan melanda Kecamatan Gerokgak,” kata Prasetyo.

Tradisi Kodam IX/Udayana yang mengambil rute perjalanan menembus hutan dimulai dari areal depan Pura Belatung, desa Banyupoh, Gerokgak dan berakhir di Jembatan Merah Dusun Gelar Sari, Desa Batu Agung, Kabupaten Jembrana.

Kapten Rifai menambahkan, tradisi tersebut merupakan putaran ketiga setelah sebelumnya berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2015. Tradisi putaran ketiga pasukan TNI Angkatan Darat dari Kodam IX/ Udayana tersebut dilepas secara berkelompok yang masing-masing regu terdiri dari 15 orang anggota TNI AD.

Acara tradisi tersebut menjadi ajang pelatihan bagi TNI AD untuk melatih fisik anggota dalam melaksanakan tugas-tugas mengamankan Negara dari segala ancaman. Dikatakan, sudah dilakukan berbagai persiapan bagi peserta termasuk tes kesehatan yang berlangsung sebelumnya.

Pasukan yang menjadi peserta tradisi tersebut dibekali dengan perbekalan lengkap termasuk senjata. Menurut Rifai, dengan kondisi fisik yang prima tentu akan mampu untuk membela rakyat termasuk membangun negeri.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER