Pasca Bentrok, LP Kerobokan Sterilkan HP di Kalangan Napi

  • 02 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2634 Pengunjung

Denpasar,suaradewata.com- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan Denpasar saat ini terus berbenah pasca kerusuhan dua Ormas besar di Bali yakni Laskar Bali dan Baladika yang merenggut 4 orang korban. Terutama dengan melakukan sterilisasi penggunaan handphone (HP) di kalangan para napi.

Dikonfirmasi kepada Kalapas Kerobokan Kusbiantoro menjelaskan, informasi bahwa Lapas Kerobokon over kapasitas memang benar adanya. Selain itu meski belum 100 persen steril dari HP, namun pihaknya akan terus melakukan razia kepada para pengunjung agar tidak lagi membawakan HP kepada para napi di Lapas.

"Kalau mengenai informasi yang menyebutkan bahwa Lapas Kerobokan itu over kapasitas, itu issu yang sudah klasik, karena hampir semua Lapas di Indonesia itu over kapasitas. Tinggal bagaimana cara membenahinya saja dan bagaimana cara mencegah konflik antar napi di di dalamnya," kata Kusbiantoro, dihubungi Sabtu (2/01).

Saat ini jumlah penghuni di Lapas Kerobokan sebanyak 970-an orang. Sementara norrmalnya hanya bisa menampung 340 orang untuk 12 blok laki, 1 blok wanita, dan 1 blok anak. "Akibatnya, perkamar yang isinya 3 sampai 4 orang akhirnya harus diisi sekitar 15 sampai 16 orang," jelasnya.

Selain jumlah penghuni yang terlalu banyak, jumlah petugas juga menurutnya terlalu sedikit. Untuk di Lapas Kerobokan dengan jumlah Napi hampir 1000 orang, hanya dilayani oleh petugas sebanyak 50 sampai 60 orang. Belum lagi berbagai sarana dan fasilitas penunjang yang tidak memadai, termasuk sarana pelatihan ketrampilan dan keahlian yang selama ini dibangun tetapi belum begitu memadai. Sementara untuk sarana gedung dan ruangan sebenarnya sudah memadai tetapi hanya karena hampir seluruh blok dan kamar itu over kapasitas maka kondisinya memang demikian adanya.

Terkait dengan kerusuhan antara dua Ormas besar di Bali dan penemuan sejumlah senjata tajam, senjata api dan narkoba, menurut Kusbiantoro, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pendekatan persuasif kepada seluruh Napi agar menyerahkan seluruh barang terlarang itu secara sukarela.

"Kami melakukan pendekatan secara persuasif dan akhirnya banyak barang bawaan Napi yang diserahkan secara sukarela. Kami juga memperketat Protap pemeriksaan terhadap barang dan orang baik yang masuk maupun keluar ke Lapas Kerobokan," tutup mantan Kalapas Karangasem ini.ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER