Trotoarisasi Lambat, Dewan Buleleng Sidak

  • 28 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3070 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com– Keterlambatan penyelesaian proyek trotoar yang menggunakan anggaran Rp1.196.577.000 akhirnya membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng melakukan peninjauan ke lokasi, Senin (28/12)/.

Peninjauan proyek trotoar sepanjang 1,65 kilometer tersebut dipimpin Wakil Ketua II DPRD Buleleng, Made Adi Purnawijaya, yang langsung bertemu dengan kontraktor pelaksana dari pihak rekanan yakni CVLentera Karya, Ketut Siwa.

Atas keterlambatan yang telah berlangsung sebulan itu, Siwa mengakui permasalahan minimnya tenaga kerja yang memperlambat pengerjaan. Pihaknya mengaku sebagian besar tenaga kerja yang mengerjakana proyek tersebut beralih menjadi buruh pemetik cengkeh.

“Bayangkan saja, di proyek hanya mendapatkah upah Rp65 ribu perhari kerja sedangkan memetik cengkeh mereka menerima bayaran Rp200 ribu.  Jelas buruh memilih yang bayarannya lebih besar dan meninggalkan pekerjaan ini (Proyek Trotoarisasi),” papar Siwa.

Kepada pihak legislatif Buleleng, Siwa menjanjikan akan menyelesaikan pekerjaan tersebut sebelum akhir tahun 2015. Pihaknya selaku rekanan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng  mengaku telah dikenakan denda sebesar Rp30 juta.

Proyek trotoarisasi di kawasan wisata tersebut berlangsung di sepanjang pinggiran jalan Binaria, Jalan Mawar, dan Jalan Raya Singaraja-Seririt tepatnya di kawasan Lovina. Ia pun mengakui telah melalui batas waktu pengerjaan yang seharusnya tuntas pada tanggal 27 November.

Terkait dengan sisa tumpukan material yang berserakan di lokasi pengerjaan dan diduga kuat sebagai penyebab banjir belakangan hari, pun dibantah oleh Siwa yang mengaku telah melakukan pengecekan. Menurutnya, penyebab banjir datang dari keberadaan saluran air yang kecil diatas wilayah Lovina.

“Diatas kawasan Lovina ada sodetan kecil yang berdinding tanah sehingga mudah terbawa arus air yang mengalir ke dataran rendah di Lovina,” Papar Siwa.

Disisi lain, Purnawijaya, mengaku akan segera berkordinasi dengan pihak eksekutif Buleleng atas keterlambatan pengerjaan tersebut. Menurutnya, keterlambatan yang dilakukan oleh rekanan pemerintah Kabupaten Buleleng diharap tidak terjadi pada proyek-proyek tahun 2016.

“Pemerintah Kabupaten Buleleng harus segera mengambil solusi agar pengerjaan proyek-proyek yang terlambat bisa lekas dituntaskan. Harus ada ketegasan dalam pelelangan proyek agar tidak merugikan daerah dan juga pihak rekanan,” tegasnya.

Menurutnya, keterlambatan penyelesaian proyek trotoarisasi tentu akan berdampak pada aktifitas pariwisata di kawasan Lovina. Genangan dan limbah pada saluran air bisa menyebabkan gangguan udara. Pemerintah yang akan malu karena ini kawasan pariwisata yang juga terkenal hingga ke mancanegara,” pungkas Purnawijaya.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER