Senderan Pantai Utara Langganan Jebol, Pemda Dituding Cuek

  • 28 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3277 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com– Jebolnya senderan penahan air laut di kawasan pantai utara Pulau Bali yang terletak di Kelurahan Kampung Anyar, Kabupaten Buleleng, menimbulkan pertanyaan warga sekitar lokasi tersebut atas kepedulian pemerintah. Pasalnya, senderan sepanjang 50 meter sudah sering rusak hamper setiap taun dan tidak pernah mendapat perhatian pemerintah.

“Sekarang sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan yang roda dua pun harus bergantian akibat ruas jalan yang menyempit akibat kerusakan itu. Dan sejak dibuat sekitar 15 tahun lalu, sama sekali tidak pernah mendapat perhatian oleh pemerintah ketika rusak,” papar Nyoman Bui yang tinggal diseputaran lokasi senderan yang rusak tersebut, Senin (28/12).

Menurut Bui, kerusakan tidak hanya terjadi kali ini saja melainkan setiap tahun dan tiap kali perbaikan tidak pernah mendapat sumbangan dana pemerintah Kabupaten Buleleng. Jalan yang menjadi akses utama hilir mudik para nelayan kawasan pesisir Kelurahan Kampung Anyar untuk mengangkut hasil tangkapan ikan tersebut, beberapa kali diperbaiki oleh warga dengan dana pribadi.

Dari pantauan di lokasi senderan yang rusak tersebut, kerusakan yang terjadi sudah selebar satu meter dengan panjang kurang lebih tiga meter.

“Perbaikan setahun lalu dilakukan atas sumbangan salah seorang pengusaha pengumpul barang rongsokan yang juga merupakan warga di kawasan kampong (Kelurahan Kampung Anyar, Red),” ujar Bui seraya menyebut pengusaha rongsokan yang dimaksud bernama Abdul.

Terkait dengan perhatian pemerintah Kabupaten Buleleng atas kerusakan itu, Bui menyebut tidak perbaikan yang pernah dilakukan. Bahkan, lanjutnya, ada perbedaan dari kualitas konstruksi pada bagian timur dan barat senderan tersebut.

“Pondasi sendera di sebelah barat seperti pondasi rumah alias lebih tipis dari ukuran senderan yang ada di sebelah barat dan juga tidak ada deker (Beton bulat),” ungkapnya.
Menurutnya, pengikisan daratan oleh gelombang air laut setiap harinya bertambah semenjak jebolnya senderan tersebut. Yang apabila dibiarkan, pengaruh abrasi pantai tentu akan berimbas pada pengurangan jumlah daratan serta kerusakan akses jalan para nelayan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng, I Nyoman Gede Suryawan mengaku masih belum mengetahui kondisi kerusakan senderan tersebut. Menurutnya, harus dilakukan survey terlebih dahulu dan memastikan alokasi anggaran perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng atau pihak Provinsi Bali.

“Harus dipastikan dulu kewenangan perbaikan dan apakah oleh pemerintah kabupaten atau provinsi Bali. Jika kewenangan tersebut ada pada pihak Provinsi, maka akan segera kami kordinasikan. Tapi jika memang itu kewajiban pemerintah kabupaten (Buleleng, Red) maka akan segera dibahas perencanaan perbaikannya,” kata Suryawan. adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER