Gagal Diterima DPRD Bali, DPRD Lampung Turun ke Tabanan

  • 22 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4797 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Setelah menyusun jadwal Kunjungan Kerja ke Pulau rupanya DPRD Lampung Panja I tidak mau gigit jari. Meski pihak kesekretariatan DPRD Bali batal menjamu mereka, namun rombongan DPRD Lampung itu justru langsung turun ke konstituen di Kabupaten Tabanan tepatnya di Desa Pekraman Adat Bedha Kecamatan Tabanan, Selasa,(22/12).

Dari pantauan koran ini rombongan yang dipimpin ketua Panja Bambang Suryadi, SH itu tiba di Desa Pekraman Adat Bedha sekitar pukul 11.30 wita. Kehadiran para wakli rakyat itu tanpa fasilitator resmi dari  lembaga DPRD Bali ataupun yang lainya. Meski demikian mereka disambut hangat pengurus Desa Pekraman Adat Bedha di gedung LPD Bedha.

Dalam pertemuan dengan Desa Pekraman Bedha itu, Ketua Panja Bambang Suryadi mengungkapkan sedikit kekecewaannya. “Kami mohon maaf jika ini mendadak dan tidak sesuai dengan rencana awal,” ucapnya. Kata dia awalnya DPRD Lampung khususnya panja I yang beranggotakan 16 orang telah jauh-jauh hari menyusun jadwal kunjungan kerja ke Bali guna mempelajari tata kelola desa pekraman, lantaran di provinsi Lampung pihak sedang menggodok ranperda soal desa adat. ”Sesuai surat kami, seharusnya hari ini kami diterima oleh DPRD Bali, namun mendadak pada 16 Desember dibatalkan dan kami diminta menunda, karena katanya anggota DPRD Bali ada kesibukan dan keluar daerah semua,
“ akunya. Disisi lain pihaknya sudah menyusun jadwal jauh-jauh hari sebelumnya sehingga tidak mungkin dibatalkan mendadak. “Beruntung atas fasilitas salah satu anggota DPRD Lampung asal Bali, kami bisa diterima dengan lapang dada oleh Desa Pekraman Bedha,” ucapnya.

Hal yang sama diungkapkan anggota Panja lainnya, I Kadek Suarjaya asal Seputih Raman Lampung Tengah. Kata dia, pihaknya awal rencannya diterima DPRD Bali, namun karena ada kesibukan sehingga pihaknya mencoba langsung datang pada konstetuen sesuai dengan materi yang dibahas. "Awalnya kami pesimis, beruntung Desa Pekraman Bedha bisa menerima kami sehingga apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab kami dalam kunker ini bisa berjalan," ucapnya. Diapun mengaku banyak mendapat masukan dari pengelolaan Desa Adat Bedha yang nantinya akan dikaji dan diperdalam di parlemen di Lampung. "Kami dapat banyak masukan terutama soal struktur, sistem pengelolaan hingga soal keuangan dan pengembangan ekonomi, mudah-mudahan bisa kami aplikasikan tentunya setelah sisuaikan dengan kondisi dan daerah di lampung," ucap mantan Kader KMHDI Lampung ini.

Sementara Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Suratha menerima dengan hangat rombongan wakil rakyat asal Lampun tersebut. Dia kemudian memaparkan keberadaan Desa Pekraman Bedha yangt terdiri dari 38 banjar adat dengan topo grafi melintasi tiga Kecamatan yakni, Tabanan, Kediri dan Kerambitan. “Kami juga minta maaf hanya bisa menerima dengan jajaran pengurus, karena kalau dengan masyarakat yang jumlahnya puluhan ribu kami tidak bisa menhadirkan mendadak,” ucapnya. Dalam kesempatan itu Suratha juga memaparkan bagaimana struktur Desa Adat Bedha, perekomonian, serta hubungan antar banjar adat sehingga bisa tetap bisa ajeg dan maju. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER