Rebutan Janda, Duda Dianiaya Pesaing

  • 03 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4669 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com– Apes menimpa seorang duda, Dimiati (30), warga Banjar Dinas Pancoran, Desa Panjianom, Kecamatan Sukasada. Pasalnya, ia dianiaya oleh tiga orang tidak dikenal sehingga mengakibatkan luka serius akibat tusukan senjata tajam pada bagian tumit kaki kiri sedalam  centimeter. Kejadian tersebut diperkirakan berlangsung dini hari, Kamis (3/12).

Kejadian tersebut berlangsung di rumah seorang janda beranak dua berinisial Aw, warga Banjar Dinas Abasan, Desa Panji Anom dan diduga pelakunya adalah pesaing dari Dimiati yang juga sedang menjalin hubungan dengan sang janda Aw. Selain mengalami luka jahitan dibagian kaki, Dimiati yang kesehariannya berjualan kasur juga menderita luka lebam dibawian wajah serta bibirnya.

Kapolsek Sukasada, AKP. Gede Arya Wibawa, membenarkan adanya aksi pengeroyokan tersebut dan telah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi termasuk korban Dimiati.

Menurut Arya, pihaknya belum bisa melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan dikarenakan pelapor tidak mengenal siapa ketiga orang tersebut. Tapi, lanjutnya, pihaknya telah mengantongi cirri-ciri pelaku yang saat ini sedang diselidiki keberadaannya.

Berdasarkan keterangan Dimiati, ia mengaku ditelepon sang janda Aw untuk diajak berpacaran di sebuah pantai di Desa Pemaron. Tapi ia mengaku hingga akhirnya sepakat bertemu di rumah Aw.

Kedatangan Dimiati pun tidak serta merta disambut manis oleh sang kekasih pujaan hati. Karena ketika tiba dirumah Aw, ia disambut tiga orang tidak dikenal yang langsung melakukan pengeroyokan. Menurut Dimiati, ia sebelumnya tidak pernah punya masalah dengan siapapun karena hubungannya dengan Aw pun atas persetujuan dan permintaan sang janda tersebut sejak tiga bulan lalu.

“Salah satu dari ketiga pelaku tersebut terlihat membawa senjata tajam dan menyabet kea rah kaki Dimiati. Tapi dia (Dimiati, Red) berhasil kabur dan akhirnya sabetan senjata tajam itu tetap mengores kaki kiri,” ujar Soleh yang saat itu ikut bersama Dimiati.

Menurut keterangan Soleh, Aw juga sudah memiliki kekasih lain berinisial PH (40) warga Desa Panji Anom, yang telah berhubungan sejak dua tahun belakangan ini.

Disisi lain, Maimunah selaku ibu kandung Dimiati mengaku telah beberapa kali mendapatkan terror  melalui telepon seluler yang diduga milik PH. Ia mengaku sering mendapat pesan singkat dari PH agar Dimiati lekas menjauhi sang janda Aw.

“Kalau tidak menjauhi janda itu (Aw, Red), maka anak saya akan di bunuh. Tapi karena takut, maka saya hapus pesan singkat itu,” papar Maimunah.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER