Desa Belatungan Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan

  • 22 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2203 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Warga Desa Belatungan di Kecamatan Pupuan menggelar Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau gerakan stop buang air besar sembarangan. Deklarasi di kawasan perbatasan Pupuan dan Kabupaten Tabanan ini digelar serangkaian Hari Kesehatan Nasional Ke-51 dan peringatan HUT Kota Tabanan Ke-522, Sabtu (21/11).  

Sebelum deklarsi, disebutkan bahwa Desa Belatungan pada 1992, banyak warganya terjangkit diare.  Sehingga, para ibu yang tergabung dalam kader Posyandu mencari tahu penyebabnya. Sampai akhirnya disimpulkan penyakit itu berkaitan dengan kebiasan buang air besar tidak pada jamban.   Dari pengalaman tersebut, masyarakat sepakat untuk melakukan arisan jamban yang iurannya sebesar Rp 5 ribu. Arisan itu lambat laun berkembang sehingga seluruh kepala keluarga kini memiliki jamban di setiap rumahnya. Bahkan, jamban-jamban tersebut telah diverifikasi tim dari Dinas Kesehatan Tabanan. Pada 1995 warga mengalami kesulitan air karena ketinggian desa yang berada di posisi 700 mdpl (meter di atas permukaan laut).  Dari sumbernya, air dipompa sampai ketinggian sekitar satu hingga dua kilometer. Ini dikerjakan tiga kelompok dengan biaya mencapai Rp 50 juta secara swadaya.

Atas hal itu penjabat Bupati Tabanan, I Wayan Sugiada mengatakan Gerakan ini sangat penting guna menanamkan perilaku masyarakat hidup bersih. “Gerakan ini merupakan langkah besar menanggulangi penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi,” tegasnya. Kata dia deklarasi itu serangkaian dengan HUT Kota Tabanan Ke-522. Kegiatan deklarasi itu juga diisi dengan bakti sosial berupa pengobatan gratis yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Tabanan. Tidak sedikit warga yang memanfaatkan layanan kesehatan di acara itu. Bahkan, Penjabat Bupati Sugiada dan Sekda Wirna Ariwangsa sempat mencoba untuk memeriksakan tekanan darah mereka.ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER