10 KK Warga Tabanan Transmigrasi ke Sulteng

  • 13 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3281 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) rencananya kembali memberangkatkan 10 KK untuk transmigrasi ke Sulawesi Tenggara tepatnya di wilayah Buton pada 5 Desember 2015 mendatang. Namun sebelum berangkat saat ini para kepala keluarga itu diberikan pelatihan dasar umum dan ketrampilan tambahan seperti membuat banten dan  menjahit baju. "Pelatihan dasar umum yang dimaksud diantaranya cara bertani, berkebun serta mengolah tanah, yang kita lakukan di Waribang, Denpasar,” Ucap Kabid Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Nyoman Pasek Putera Jaya, Jumat, (13/11).

Menurut Pasek, para kepala keluarga itu nantinya di daerah transmigrasi akan mendapatkan 2 hektare lahan. Dari jumlah tersebut 25 are langsung menyatu dengan rumah, 75 are lahan garapan satu. “Sedangan sisanya 1 hektar lagi baru akan diberikan setelah kepala keluarga yang bersangkutan tiga tahun berada di daerah transmigrasi tersebut,” ucapnya sambil mengatakan selain mendapat lahan garapan mereka juga mendapatkan fasilitas rumah. Namun kata dia biasanya dalam lima tahun pertama wilayah transmigrasi tanpa penerangan listrik. Namun untuk program 2016 mendatang yang transmigrasi ke Buton direncanakan sudah mendapatkan akses listrik.  "Jika belum, maka PLN akan membantu dengan pembangkit listrik tenaga surya," paparnya.

Dari data Disnakertrans sejak 2009 pihaknya sudah memberangkatkan beberapa kali transmigran ke wilayah Sulawesi. Untuk tahun 2009 kata dia berangkat 10 KK ke Kabupaten Morowali. Begitu juga tahun 2010, 10 KK transmigrasi ke Kabupaten Toraja Utara. Sementara tahun 2011 meningkat menjadi 15 KK diberangkatkan ke Kabupaten Konawe Selatan. Bagitu juga tahun 2012 sebanyak 25 KK kembali diberangkatkan ke Kabupaten Konawe Selatan. Kemudian tahun 2013 pihaknya kembali memberangkatkan 10 KK ke Minahasa Selatan. Namun untuk tahun 2014 pihaknya yang berencana memberangkatkan 5 KK ke Sulawesi Selatan gagal lantaran daerah tujuan belum bisa ditempati. “Dan tahun ini pada Desember nanti kita berencana memberangkatkan 10 KK yang sedang kita latih ke Buton Sulewesi Tenggara,” beber Pasek.

Dipihak lain salah satu peserta transmigran asal Banjar Dinas Babahan Kawan, Desa Babahan, Penebel Wayan Edi Ardika, 29 mengatakan ikut transmigrasi guna bisa merubah nasib karena di Bali dirinya tidak mempunyai lahan sama sekali. "Optimis bisa rubah nasib, apalagi selama ini hanya mengandalkan sawah orang lain," ujarnya. Pria yang berangkat bersama istri dan satu anaknya serta kedua orang tua dengan KK berbeda, juga berencana membuka usaha pande besi di tempat transmigrasinya. "Nanti juga akan buka pande besi di sana, biar ada usaha selain garap sawah," jelasnya. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER