Penutupan Jalan Bisa Merusak Citra Pariwisata Bali

  • 01 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3379 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Sebuah upacara adat berlangsung di seputar Goa Lawah, Klungkung, Minggu (1/11). Untuk kepentingan upacara ini, ruas jalan yang ada ditutup.Penutupan ruas jalan ini, menyebabkan kemacetan lalulintas yang panjang.

Bahkan, ratusan kendaraan terjebak akibat kemacetan yang berlangsung selama kurang lebih 8 jam itu. Menariknya, rombongan Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, juga ikut terjebak dalam kemacetan panjang yang mencapai kurang lebih 10 kilometer itu. 

"Macetnya sejak jam 11.00 Wita. Sekarang (malam Pukul 20.00 Wita, red) baru bisa jalan. Jalan ditutup karena upacara adat," jelas Mudarta, melalui sambungan telepon dari lokasi, Minggu (1/11).

Politisi asal Jembrana itu, sangat menyayangkan adanya penutupan jalan secara total selama hampir 8 jam tersebut. Pasalnya, banyak warga yang dirugikan, termasuk wisatawan mancanegara.

"Macetnya sekitar 8 jam. Banyak warga yang marah. Ada juga bule sampai teriak-teriak, karena mereka kejar pesawat. Bahkan ada yang mau ke rumah sakit. Semuanya tak bisa jalan," kata Mudarta. 

Ia memaklumi, bahwa penutupan jalan ini tentu untuk kepentingan upacara. Namun, ia sangat menyayangkan sikap aparat kepolisian yang ada di lokasi, karena justru membiarkan penutupan jalan itu.

Ia berpandangan, kendati ada upacara adat, namun tidak boleh menutup total jalan raya apalagi sampai 8 jam seperti kali ini. "Apalagi itu jalan negara. Seharusnya tak boleh ditutup. Walaupun ada upacara adat, tetap harus mengutamakan kepentingan umum. Polisi seharusnya tak boleh menutup jalan itu secara total," tandasnya.

Mudarta kemudian meminta semua pihak di Bali, baik masyarakat adat maupun aparat kepolisian, untuk tidak boleh menutup total jalan raya saat menggelar upacara. "Kasihan masyarakat umum, mereka terjebak kemacetan yang lama padahal ada urusan yang mendesak," ucapnya. 

Ia khawatir, kemacetan seperti itu, apabila terus-menerus terjadi, bukan tidak mungkin akan merusak citra pariwisata Bali di mata wisatawan. Pasalnya, ada wisatawan yang juga ikut dirugikan karena kemacetan yang dipicu penutupan ruas jalan itu.

"Saya minta semua pihak untuk memperhatikan hal seperti ini di kemudian hari. Jangan sampai kemacetan karena upacara itu merusak citra pariwisata Bali," pungkas Mudarta.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER