Tampar Siswanya, Oknum Guru Dipolisikan

  • 19 September 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1258 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com– Dunia pendidikan di Tabanan kembali tercoreng, bagaimana tidak oknum Guru SMPN 1 Marga, I Nyoman Sunarta 47 tega menampar siswanya  I Gede PAW,13 kelas VIII-D SMPN 1 Marga. Akibat ulahnya itu Sunarta harus berurusan dengan polisi lantaran orang tua korban melaporkan ulahnya ke Polsek Marga, Kamis (18/9).

Informasi yang dihimun, peristiwa kekerasan oknum guru itu dilakukan di ruang kelas sekolah setempat, sekitar pukul 11.00 saat sedang proses belajar-mengajar bidang studi IPA Rabu (17/9) lalu. Oknum guru tersebut dikatakan memukul dengan tangan kanannya ke arah mulut depan kanan dan kiri, sehingga megakibatkan bibir atas korban luka robek dan dua gigi depa atasnya goyah, serta pusing kepala. Alasannya, karena korban ketika itu tak memperhatikan oknum guru itu saat sedang mengajar, dan mengganggu teman di dekatnya dengan memainkan sebuah penggaris hingga patah.

Sementara orangtua korban dalam laporannya ke Polsek Marga, mengatakan peristiwa itu bermula ketika hari itu kedatangan keponakannya, I Nyoman Alit Saputra, yang meginformasikan bahwa anaknya dipukul oknum guru di sekolahnya. Mendengar informasi itu orangtua korban kontan saja kaget dan lansung mendatangi sekolah anaknya yakni SMPN 1 Marga. Disekolah itu orang tua korban langsung bertemu dengan kepala sekolah I Made Suasta. Kala itu pihak sekolah berjanji akan mengambil tindakan tegas dan sanksi terhadap oknum guru tersebut. Suasta juga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua korban.

Selanjutnya, Kamis (18/9) kemarin, pihak sekolah, sang oknum guru, dan orangtua korban, bertemu di Polsek Marga untuk melakukan mediasi. Namun orangtua korban bersikeras tetap akan melanjutkan permasalahan tersebut ke proses hukum.

Sementara Kapolsek Marga AKP I Gusti Putu Sudara ketika dikofirmasi, mengakui telah menerima laporan kasus penganiayaan tersebut. “Kami sudah mencoba memediasi permasalahan ini antara kepala sekolah, oknum guru yang dilaporkan, dan orangtua korban. Karena kasus ini dilaporkan dalam proses hukum, selanjutnya kami juga masih memintai keterangan terhadap saksi-saksi,” ujarnya. gin

 

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER