Protes Kampanye Terselubung, Jana – Amerta “Gedor” KPU dan Panwaslu

  • 17 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4672 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com- Tim Kampanye dan puluhan relawan paslon I Wayan Sarjana-IBK Astawa Merta (Jana-Amerta), mendatangi KPU Tabanan dan Panwaslih Tabanan. Mereka menyampaikan protes keras atas kampanye tebuka terselubung yang dibungkus dengan pentas budaya oleh Paslon Ni Putu Eka Wiryastuti - IKG Sanjaya (Eka-Jaya).  “Aturan dan kesepakatan kita sudah jelas, masing-masing paslon hanya dibolehkan menggelar kampanye terbuka hanya satu kali, namun tetangga sebelah (Eka – Jaya) kami tengarai melakukan berkali-kali, waktu ini di Lapangan Penebel, besok (Minggu,(1/10) di Lapangan Kaba-kaba” tegas Ketua Tim Pemenangan I Made Pasek Mika didampingi sekretarisnya I Nyoman Sukarca, Sabtu (17/10).

Rombongan Jana – Amerta tiba di kantor KPU sekitar pukul 14.20 Wita, mereka datang dengan santun dan disambut Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni beserta jajaranya. Sepuluh perwakilan Jana-Amerta diperbolehkan masuk menyampaikan aspirasinya ke ruang rapat lantai atas gedung KPU Tabanan.  Kepada KPU,  Made Pasek Mika Wijaya mengatakan tujuanya ke KPU bukan untuk mendemo KPU, mereka datang dengan niat baik untuk melakukan cegah dini terjadinya pelanggaran dan pengingkaran kesepatan kampanye. “Menurut kami pentas budaya yang digelar Paslon Eka-Jaya di Lapangan Penebel belum lama ini merupakan rapat terbuka, dan besok lagi digelar di Lapangan Kaba-kaba, padahal disaksikan KPU dulu kita sepakat untuk melakukan kampanye terbuka hanya sekali, kalau memang kesepakatan kita labrak kami juga bisa lakukan itu,” tegas Pasek yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Tabanan ini.

Terkait hal itu, meski mereka tahu KPU bukan lembaga yang memutuskan masalah ini, namun setidaknya di KPUlah terjadinya kesepakatan ini. “Kalau tidak salah digedung ini dan diruangan ini kesepakatan itu dibuat, sehingga kami merasa perlu datang kesini guna menyampaikan aspirasi, nanti juga kami akan ke Panwaslu,” tambah Karca. Dijelaskan sesuai kesepakatan, kampanye terbuka itu bagi masing-masing paslon dijatah hanya sekali, itupun harus berkoordinasi dengan KPU soal berapa massa yang datang, siapa jurkam, berapa dana dan lain sebaginya. “Ini kami lihat, di penebel sudah, kini mau digelar lagi di Kaba-kaba Kediri, kami punya data undangan dan saksi-saksi,”tegas Karca, yang juga sekretaris DPC Partai Nasdem Tabanan.

Terkait hal itu Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni menegaskan sesuai kesepakatan mamang masing-masing paslon diberikan kesempatan kampanye terbuka hanya sekali. Aturannya jelas, harus dikordinasikan dengan KPU mulai dari tanggal, tempat, jumlah massa hingga siapa jurkamnya. Sejauh ini kata dia belum ada yang memberitahukan kapan dilaksanakan kampanye terbuka oleh masing-masing pasangan. Tekait pentas budaya yang digelar oleh Paslon Eka-Jaya kata dia memang ada pemberitahuan ke KPU namun sebatas pentas budaya bukan kampanye terbuka, dan kampanye bentuk lain seperti pentas budaya, jalan sehat dan yang lainya memang dibolehkan. Mengigat adanya protes tersebut Darayoni berjanji dalam waktu dekat  akan kembali mengundang masing-masing pasanan calon atau timnya guna membicarakan hal ini termasuk mencari solusi agar semuanya berjalan aman dan lancar. “Soal ini memang perlu kita tegaskan kembali, dan dalam waktu dekat kami akan mengundang kedua belah pihak guna mencari solusi terbaik,” ucap Darayoni.

Seusai menyampaiakan aspirasinya di KPU, tim Jana Amerta langsung bertolak ke Kantor Panwaslu Tabanan. Mereka disambut oleh Ketua Panwaslu langsung I Made Rumada. Hal yang sama disampaiakan oleh tim pemenangan Jana Amerta. Menanggapi hal tersebut Ketua Panwaslu Tabanana, I Made Rumada mengatakan pihaknya sudah bertindak. Ia menunjukan bukti dokumentasi bahwa pihaknya telah bertindak.

Usai menyambangi KPU, tim Jana – Amerta kemudian bergerak ke Kantor Panwaslu Tabanan guna menyampaikan hal serupa. Atas hal itu Ketua Panwaslu I Made Rumada mengaku sudah turun langsung menemui Perbekel Kaba-Kaba, Jumat (16/10). "Soal Kaba-Kaba, kami sudah menemui Perbekel  untuk mengklarifikasi dan mencari data kebenarannya,” ucapnya. Rumada juga mengaku surat undangan kepada para tokoh di Desa Kaba-Kaba untuk dibatalkan. " Ketua tim pemenangan Eka Jaya sudah kami panggil untuk pembatalan surat dan sudah dibatalkan kita lihat saja besok apakah mereka melanggar, yang penting sebelum terjadi pelanggaran kami sudah himbau," katanya. Sementara terkait pentas budaya di Penebel 5 Oktober lalu, Rumada mengaku sudah menemui Camat Penebel agar tak melibatkan PNS. “Begitu juga tanggal  8 menemui sudah menemui pihak UPTD. Kami  sudah bergerak ke lapangan," jelas Rumada.

Selain memprotes masalah pentas budaya Tim Jana Amerta juga memprotes baliho paslon yang dipasang bukan oleh KPU sesuai aturan. Dia menengarai paslon Eka – Jaya telah membuat baliho sendiri dan terpasang di posko-posko pemenangan mereka. Terkait keluhan baliho Rumada mengatakan pihaknya  sudah memberikan surat rekomendasi per tanggal  30 September lalu mengenai hal tersebut. "Kami sudah  langsung mendatangi  lokasi, katanya hari ini sudah diturunkan. Apa yang menjadi keluhan soal pelanggaran  akan kami tindak," katanya. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER