Ambayen Tak Sembuh, Pekak Gantung Diri

  • 16 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2662 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Diduga karena frustasi akibat penyakit ambayen yang diderita tak kunjung sembuh, seorang pekak Ketut Nuaja,64 warga banjar  Samsaman Kelod, Desa Angkah Kecamatan Selemadeg Barat memilih jalan pintas. Dia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon manggis setinggi 3 meter, Jumat (16/10).

Kapolsek Selemadeg Barat, AKP Wayan Bayu Parwata mengatakan tubuh korban kali pertama dilihat oleh saksi Made Murtianto. Saat itu sekitar pukul 09.30 wita saksi sedang melintas ditegalan milik Nang Restu. Tiba-tiba matanya melihat sesosok menggelayut di sebuah pohon manggis di tegalan tersebut. “Setelah mengetahui bahwa yang tergantung adalah sosok manusia, saksi kaget dan membertahukan warga lainnya,”ucap Kapolsek. Belakangan diketahui bahwa yang tergantung adalah korban. Dia tergantung dengan tali plastik biru setinggi 3 meteran.

Dari hasil pemeriksaan polisi dan team dokter Pusekesmas Seleadeg Barat yang datang ke TKP, dilihat ada lebam mayat,air mani yang keluar dari alat kelamin korban, serta keluar kotoran dari dubur, dan tidak ditemukan tanda -tanda kekerasan. “Dengan cirri-ciri tersebut, korban diduga meninggal karena gantung diri,” ucapnya. Sementara pihak penutran keluarga, korban memilih jalan ulah pati lantaran frustasi penyakit ambayenya tidak kunjung sembuh. “Pihak keluarga menerima hal ini sebagai sebuah musibah,” ucap Kapolsek. ina

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER