Dituding Mobilisasi Guru, Pendukung Paslon Demo Disdik dan UPTD

  • 07 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4147 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Lagi-lagi soal netralitas PNS di Tabanan mencuat. Kali ini beberapa oknum guru diduga dimobiliasasi untuk mendukung salah satu pasangan calon. Bahkan kini diduga para guru itu tangah latihan joged dan mengucapkan yel yel salah satu pasangan disekolah mereka dengan menelantarkan murid SD, karena sang guru sibuk latihan jogeg. Atas hal itu pasangan I Wayan Sarjana – IB. Astawa Merta (Jana – Amerta) protes keras. Bahkan puluhan pendukung Jana – Amerta siap nglurug kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan, UPTD Penebel, panwalih hingga Bawaslu Bali Kamis, (8/10) hari ini.

Dengan sibuknya para guru latihan joged yang akan dipentaskan di lapangan Penebel dalam pesta rakyat dirangkai dengan pementasan wayang Ceng Blong Jumat, (9/10) membuat para siswa tidak mendapatkan pelajaran sekolah. “Kita melihat indikasi adanya mobiliasi guru dibungkus dengan pesta rakyat dan lomba yel yel salah satu pasangan calon, kita punya rekaman salah satu sekolah di Penebel, ini akan kita jadikan bukti,” ucap Sarjana sambil menunjukkan rekaman video guru latihan joged yang ditonton siswa SD di salah satu SD di Penebel. Sebagai wujud protes atas indikasi mobiliasi guru itu, Sarjana mengaku para pendukungnya kembali akan melakukan aksi dengan mendatangi kantor Dinas Pendidikan Tabanan, UPTD Penebel dan Bawaslu. “Kita akan pertanyakan ke Disdik, dan UPTD serta akan kita laporkan ke Bawaslu Bali, karena Panwaslu Tabanan kita anggap tidak mampu, terlihat dari beberapa kali protes kita higga kini tidak ada tindak lanjutnya,” tegas Sarjana.

Dalam rekaman yang ditunjukkan Sarjana itu, terungkap kalau aktivitas itu direkam pada Rabu,(7/10) disalah satu SD di wilayah Penebel, Tabanan. Dari rekaman itu terlihat jelas anak-anak SD berpakaian sekolah tidak mengukuti pelajaran, tapi hanya bermain di luar ruangan. Sementara sebagian lagi siswa menonton para guru mereka tengah latiha joged di salah satu ruangan sekolah tersebut. “Ini menjadi salah satu bukti baru lagi akan dilibatkannya para PNS utamanya guru dalam hajatan Pilkada, karena kami mendengar pasangan calon lain akan menggelar pasta rakyat disemua kecamatan dengan menggandeng Ceng Blong diisi dengan lomba joged dan yel-yel,” tandas Sarjana.

Dipihak lain Kadisdik Pemkab Tabanan, Putu Santika saat dikonfirmasi soal itu mengaku tidak tahu menahu soal keterlibatan PNS oknum guru tersebut. ‘Saya tidak tahu menahu soal itu, yang jelas sudah ada aturannya bahwa PNS itu harus netral dan tidak boleh berpolitik praktis,” tegasnya. Kalaupun kemudian ditemukan adanya oknum PNS terutama guru yang terbukti melanggar aturan itu pihaknya siap penindaklanjuti dan sanksinya jelas. Namun kata dia semua ada mekanisme, kalau ada indikasi seperti itu tentu salurannya adalah melalui lembaga berwenang dalam hal ini Panwaslu. “Sesuai aturan saja, kalau memang terbukti, ya terapkan saknsi seesuai aturan,” tegasnya. Disinggung akan kedatangan pendukung salah satu pasangan ke kantornya, Santika mengaku sebagai tuan rumah yang baik dirinya siap menerima siapapun sepanjang pada koridor yang benar. “Sebagai tuan rumah yang baik, kalau ada tamu datang ya kita siap menerima seuai kewenangan,” tegas Santika. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER