Legislator Desak Pemerintah Awasi Pelabuhan Tradisional

  • 04 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2741 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Bali memiliki sejumlah pelabuhan besar. Di antaranya Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Gilimanuk, dan lain-lain. Selain sejumlah pelabuhan besar, Bali juga memiliki beberapa Pelabuhan Tradisional.

Hanya saja sejauh ini, keberadaan pelabuhan-pelabuhan tradisional tersebut masih jauh dari pengawasan pemerintah. Kondisi ini mendapat catatan dari anggota DPRD Provinsi Bali Ngakan Made Samudra.

Politisi asal Klungkung ini bahkan secara khusus menyoroti kondisi Pelabuhan Tradisional di daerahnya. Ia mendorong Pemkab Klungkung agar mengawasi Pelabuhan Tradisional yang ada. Hal tersebut sangat penting, agar pelabuhan-pelabuhan tersebut memenuhi persyaratkan sesuai dengan aturan yang ada.

"Bupati Klungkung dan instansi terkait, saya harapkan agar melakukan pengawasan terhadap Pelabuhan Tradisional yang dibangun oleh masyarakat setempat untuk memperlancar penumpang dari Klungkung daratan menuju Nusa Penida," ucap, di Denpasar, Minggu (4/10).

Ia berargumen, pengawasan penting dilakukan pemerintah dalam rangka memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang menggunakan Pelabuhan Tradisional untuk kepentingan penyeberangan dari dan menuju Nusa Penida. Salah satu hal yang perlu diawasi adalah terkait kapasitas angkutan perahu.

"Perahu tradisional yang mengangkut penumpang, harus sesuai dengan aturan. Termasuk juga jumlah penumpang dan barang, agar tidak sampai melebih kapasitas," ujar Ngakan.

Selain soal kapasitas angkutan perahu, demikian Ngakan, para nahkoda perahu tradisional juga diharapkan diberikan pengetahuan tentang keamanan dan keselamatan selama berada di laut. "Itu sangat penting bagi para benega (nahkoda, red), sehingga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan (musibah), mereka bisa menyelamatkan penumpang dengan cepat," jelas Anggota Komisi I DPRD Bali itu.

Khusus untuk perahu, kata Ngakan, harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Mulai dari baju pelampung, posisi tempat duduk hingga kelengkapan navigasi dan alat komunikasi, seperti radio (walki-tolki). Hal-hal seperti ini, wajib mendapat pengawasan langsung pemerintah.

"Alat keselamatan penumpang sangat penting, termasuk radio komunikasi, sehingga antara petugas pelabuhan dengan perahu yang beroperasi di laut dapat terpantau posisinya," tegas Ngakan.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali itu menambahkan, ada beberapa Pelabuhan Tradisional di Klungkung. Di antaranya, Pelabuhan Kusamba yang menjadi salah satu Pelabuhan Tradisional menuju Nusa Penida, serta Pelabuhan Tradisional di Banjar Tri Buana dan Banjar Bias di Desa Kusamba.

"Dari tiga Pelabuhan Tradisional di Kabupaten Klungkung ini, Kusamba yang paling ramai dijadikan tempat pemberangkatan dan kedatangan penumpang jurusan Klungkung - Nusa Penida," pungkasnya.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER