Masyarakat Dukung PB3AS Jalan Terus

  • 28 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2260 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Permintaan sebagian anggota DPRD Bali agar Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) ditutup sementara selama proses Pilkada serentak, rupanya tak berdampak banyak. Pasalnya, masyarakat justru menghendaki agar mimbar demokrasi ini jalan terus.

Ini terungkap dalam PB3AS di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar, Minggu (27/9). "Banyak masyarakat yang menyambut positif adanya media PB3AS ini," tutur Wenten Ariawan, warga asal Nusa Penida, saat tampil di PB3AS.

Podium ini, kata dia, selama ini telah menjadi sarana demokrasi bagi masyarakat Bali. "Masyarakat bisa secara bebas dan lugas tanpa paksaaan maupun tekanan dari pihak lain untuk menyampaikan keluhan-keluhan maupun aspirasinya dan juga secara tidak langsung mengajarkan masyarakat untuk berani tampil di depan umum," ucapnya.

Wenten Ariawan pun meminta kepada DPRD atapun Pemprov Bali untuk mempertahankan pelaksanaan PB3AS ini. Jika podium ini ditutup, kata dia, maka akan melanggar UU 1945 Pasal 28F.

"Pasal tersebut memiliki makna bahwa setiap orang berhak untuk berbicara dan memperoleh informasi dari mana pun dan mengembangkannya dalam masyarakat dengan menggunakan media yang telah tersedia dan tidak merugikan orang lain atau digunakan untuk mencari fakta," bebernya.

Permintaan untuk tidak menutup PB3AS, juga datang dari Lanang Sudira. Ia menilai, podium ini berfungsi untuk melatih mental dan uji nyali masyarakat khususnya para pemegang kebijakan dalam menyampaikan aspirasi maupun memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat.

Usulan untuk menutup sementara PB3AS selama proses Pilkada 2015 mendatang, menurut Lanang, sangat tidak logis. Sebab, PB3AS merupakan sarana demokrasi bukan semata sarana politik. Justru masyarakat menginginkan, para calon kepala daerah berani tampil di podium PB3AS dalam menyampaikan visi dan misi masing-masing. 

"Dengan begitu, masyarakat terbuka pikirannya, untuk menentukan pilihan terbaik saat pemilu nanti," kata Lanang.

Selanjutnya, Gung De Ariawan asal Pemogan, mengungkapkan, sebenarnya banyak cara masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Seperti melalui media sosial Facebook, Twitter, Blog dan lainnya. Namun fasilitas untuk menyampaikan pendapat langsung di depan umum baru pertama kali ada di Bali, yaitu PB3AS. "Oleh karenanya, saya menyetujui jika PB3AS ini tetap berjalan," tandasnya. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER