Miris, Mengaku Miskin Hanya Demi Raskin

  • 23 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4388 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mengaku sangat miris dengan prilaku masyarakat yang bangga menjadi orang miskin. Bahkan, ada masyarakat yang sampai rela mengaku miskin hanya untuk mendapatkan bantuan beras miskin (raskin).

Ia pun mengharapkan masyarakat agar tidak bangga menjadi orang miskin. "Kalau yang tidak miskin mendapatkan bantuan (raskin), nggak sadar bahwa itu artinya dia memakan haknya orang lain yang miskin betulan," ujar Gubernur Pastika, saat menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi Penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), di Denpasar, Rabu (23/9).

Ia menyebut, kemiskinan di beberapa desa di Bali sangat susah untuk diturunkan meskipun sudah disasar dengan berbagai program. Mantan Kapolda Bali itu khawatir, itu terjadi lantaran ada kemungkinan orang yang mampu tetapi mengaku miskin.

Padahal untuk mengatasi kemiskinan, demikian Gubernur Pastika, Pemprov Bali telah melakukan berbagai hal. Di antaranya program Bedah Rumah hingga lebih dari 10 ribu unit, program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang sudah menyasar 500 gabungan kelompok tani (Gapoktan), program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), beasiswa pendidikan, hingga program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) kepada lebih dari 200 desa miskin.

"Tetapi, saya dengar raskin terkadang dibagi rata. Bagaimana itu makan beras orang miskin? Kok tega gitu?" tandasnya, mempertanyakan. "Jika ternyata masih saja ada yang berpura-pura miskin, mudah-mudahan miskin seumur hidup dan tujuh turunan," selorohnya.

Sementara itu, terkait dengan program pengentasan kemiskinan, ia mengharapkan supaya desa dapat menjadi filter terhadap program-program yang masuk ke desa. Artinya, program harus disesuaikan dengan potensi dan manfaatnya bagi masyarakat di desa tersebut.

"Meskipun sebelumnya banyak program yang menyasar desa, namun kemiskinan masih tinggi. Ini terjadi karena (program-program) belum terpadu dan terintegrasi," tegas Gubernur Pastika.

Ia pun menyontohkan rata-rata angka kemiskinan di Bali saat ini 4,7 persen, tetapi realitanya masih ada desa dengan tingkat kemiskinan di atas 20 persen. "Bahkan tahun 2012, sebanyak 82 desa di Bali dengan tingkat kemiskinan di atas 35 persen. Berarti itu kan miskin sekali," pungkasnya.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER