Tabanan Digoyang isu Bom

  • 22 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4838 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Jelang Sertijab Kapolres Tabanan yang lama AKBP Komang Suartana yang digantikan oleh AKBP Putera Sadana yang akan dilakukan Rabu, 23 September 2015 di Tabanan  tepatnya di wilayah Kediri dogoyang isu Bom. Pasalnya benda menyerupai bom ada timer, kabel dan batre ditemukan di depan kantor pasar Kediri. Akibatnya polisi langsung memasang police line, dan menurunkan tim Gegana ke lokasi. Sekitar dua jam kemudian setelah rangkain menyerupai bom itu diledakkan dipastikan benda itu hanya menyerupai bom, namun tidak ada unsure bahan peledak di dalamnya.

Informasi yang dihimpun di TKP kejadiannya berawal dari pukul 18.15 wita seorang pemilik toko rejeki yang menjual kelontong Gede Astawa,49 alias pak agus hendak menutup tokonya yang berada di samping kantor pasar Kediri. “Saat saya nutup toko, saya lihat ada bungkusan kresek didepan kantor tepatnya di bawah papan nama pasar,” ucapnya. Karena penasaran diapun membuka bungkusan tersebut. Ternyata saat dibuka tas kresek itu didalamnya ada lagi bungkusan tas kresek sebelum sebuah kardus berisi rangkaian menyerupai bom. “bendanya dibungkus tiga tas kresek, saya buka kresek pertama warna poleng, lalu warna hijau dan hitam,” ucapnya. Setelah itu didalamnya ada kotak kardus dan saat dibuka dia melihat ada benda menyerupai bom dimana ada batre, kabel dan timer jam. “Saat saya melihat benda itu langsung saya lempar kebawah,” ucapnya sambil memperagakan cara melempar pelan-pelan. Sejurus kemudian Astawa yang biasa dipanggil pak Agus melapor ke Polsek Kediri.

Sementara kepala pasar Kediri Wayan Miasa, 48 mengaku dirinya saat itu datang ke pasar Kediri sekitar pukul 17.30 wita untuk memperbaiki salah satu pintu pasar. “Saya pulang kantor jam 13.00 wita, kemudian kembali kepasar pukul 17.30 untuk memperbaiki pintu,” ucapnya. Saat itulah dia mendengar adanya ditemukan bom tersebut. “Yang menemukan pertama Gede Astawa alias pak Agus, dia langsung melapor ke Polsek,” ucapnya. Ditanya motif kasus itu Dia mengaku tidak tahu persis. “Saya tidak tahu pak, saya juga kaget,” akunya.

Atas laporan itu aparat kemudian turun ke lokasi dan memasang police line. “Kami tidak mau mengambil resiko, mendapat info itu kami langsung bergarak dan memasang police line,” ucap Kapolsek Kediri, Kompol I Putu Suprama. Dalam beberapa menit kemudian pasar Kediri dipenuh oleh warga sekitar. Bahkan pejabat Tabanan mulai Wakapolres Kompol Leo Martin Pasaribu, Wadir Intelkam Polda Bali, AKBP Dekananto Eko Purwono, Camat Kediri, Kadispenda Putu Sudarma ikut memantau lokasi.  Sekitar dua jam kemudian tim Gegana Polda Bali meledakkan benda menyerupai bom tersebut, setelah itu dilakukan penyisiran diseputaran pasar Kediri.

Wakapolres Tabanan, Kompol Leo Martin Pasaribu menegaskan dalam hitungan dua jam dan setelah diledakkan tim gegana pihaknya memastikan benda menyerupai bom itu bukanlah bom beneran. “Iya bom bomanlah,” ucapnya. Dikatakan bom boman lantaran bentuk fisiknya menyerupai bom ada batre, kabel, dan timer. Namun setelah diledakkan tim gegana tidak ditemukan adanya unsure peledak. “Setelah benda menyerupai bom itu diledakkan tim gegena tidak ditemukan adanya unsure bahan peledak, jadi dipastikan ini bukanlah bom,” ucapnya. Meski demikian pihaknya tetap melakukan pengusutan terhadap kasus ini. “Saat ini kita tengah memeriksa belasan saksi untuk dimintai ketarangan mulai dari kepala pasar dan sekitar 17 karyawan pasar,” tegasnya.  Hingga berita ini diturunkan, lokasi tersebut masih dipasang police line, namun arealnya dipersempit. Kalau sebelumnya police line sampai ke jalan utama, kini plice line hanya di sekitar kantor pasar Kediri. Disinggung keterkaitannya dengan pergantian kapolres, Wakapolres Leo langsung membantahnya. “Ach tidak ada itu, sertijabnya kan belum, sertijab baru besok rabu 23 September,” ucap Leo. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER