Embung Telaga Tunjung Dituding Penyebab Kekeringan Tegal Mengkeb
- 20 September 2015
- 00:00 WITA
- Tabanan
- Dibaca: 3133 Pengunjung
Tabanan, suaradewata.com – Hampir setiap tahun warga Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur mengalami kekeringan begitu juga tahun ini. Akibatnya warga setempat harus mengambil air untuk tanaman sawah mereka sejauh 1 km. Celakanya penyebab kekeringan tersebut diduga efek negatif dibangunnya embung telaga tunjung yang tidak berfungsi sesuai perencanaan pembangunannya.
Salah satu petani asal Tegal Mengkeb, Dewa Putu Wisnem,60 mengatakan semenjak berdirinya Bendungan Telaga Tunjung saat musim kemarau harus mengangkut air dari sungai untuk menyiram tanaman di sawah. "Kalau sudah musim kemarau, saya terpaksa mengambil air dari sungai dengan jerigen untuk menyiram tanaman palawija kami,” ucapnya. Jarak sungai dengan sawahnya di subak Gebang Gading sekitar 1 km. Sehingga sejauh itu pula dia mengangkut air untuk menyiram tanamannya di sawahnya. Dari sawah sekitar 60 are yang dimiliki, kata dia yang ditanami kacang merah 38 are. Dan hasilnya sekitar 5 kuwintal kacang.
Sementara Perbekel Desa Tegal Mengkeb Dewa Made Widarma mengatakan setelah berdirinya Bendungan Telaga Tunjung sekitar delapan tahun yang lalu, kini petani di wilayah itu hanya bisa menanam setahun dua kali, padahal sebelum embung itu di bangun petani bisa menanam sampai tiga kali. “Kekeringan ini sudah sering dimunculkan dalam media cetak sebagai sebuah bentuk pernyataan protes, tapi hingga kini belum ada penyelesaian kenapa dengan berdirinya bendungan Telaga Tunjung masa tanam petani jadi berkurang. Kami juga kurang mengerti kenapa hal tersebut bisa terjadi. Sekarang tanam padi sekali dan palawija sekali," jelasnya.
Sementara di Desa Tegal Mengkeb sendiri memiliki luas wilayah pertanian sekitar 350 hektar, ada lima subak yang masuk di wilayah Desa Tegal Mengkeb yakni Subak Gebang Gading Atas, Subak Gebang Gading Bawah, Subak Aseman Enam, Subak Aseman 5b dan Subak Aseman 5a. ina
Komentar