Boping : Konflik Kepentingan Tikam PDIP

  • 01 September 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1739 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Suhu politik di PDIP yang memanas dan berujung pada penolakan terhadap dicalonkannya kembali Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya untuk kali keduanya membuat Ketua DPC PDIP Tabanan, I Ketut Suryadi miris. Boping panggilan akrab Suryadi mengatakan saat ini konflik ego kepentingan telah menikam PDIP khususnya di Tabanan. Atas hal itu diapun secara terbuka menyatakan telah gagal memimpin partai di Tabanan.

Pengakuan Boping itu diungkapkannya setelah mengetahui para kadernya saling sikut bahkan terang-terangan menentang sesama kader jelang pemilukada 2015 mendatang. Fenomena ini kata dia bukan sekali dua kali terjadi di Tabanan, bahkan dirinya selalu berusaha melakukan mediasi guna menjaga keutuhan partai penguasa di Tabanan. Namun tanpa ada kesadaran masing-masing kader bahwa partai adalah panglima tertinggi niscaya keutuhan PDIP di Tabanan tidak akan bisa langgeng. “Istilah saya, saat ini PDIP tengah ditikam oleh ego kepentingan, sehingga saya merasa gagal memimpin partai,” terangnya.

Selaku ketua partai Boping merasa miris melihat kader-kadernya kok memecah diri dalam tubuh sendiri sehingga membangun faksi-faksi sendiri. Penomena saling sikut antara kader diakuinya terjadi pasca pilkada 2010 lalu dimana Sukaja dipecat dari PDIP dan mencalonkan diri dari partai Golkar. “Fenomena PDIP Tabanan pasca pilkada 2010, saya yang ketika itu dilantik menjadi ketua DPC merasakan suasana kepartaian sangat gerah ke dalam,” bebernya. Sejak itu bangunan kelompok-kelompok kepentingan di dalam tubuh partai sangat terasa hingga sekarang. Pamungkasnya adalah penolakan Sanjaya oleh kader PDIP sendiri untuk dicalonkan kembali menjadi calon wakil bupati dalam pilkada 2015 mendatang. “Saat ini bangunan kelompok-kelompok didalam tubuh partai sangat terasa, nasib partai semakin memprihatinkan,” akunya. Diapun menegaskan hal itu ditandai para kader asik bermain sendiri sendiri dengan ego masing-masing tanpa meletakkan kepentingan partai diatas segalanya. “Yah mau bilang apa? Semua asyik bermain, Saya sudah berusaha memediasi terus dan selalu berusaha melakukan rekonsiliasi...tapi mau bilang apa? Saya gagal,” ucapnya.

Untuk itu dalam periode kedepannya Boping mengaku tidak akan ingin mencalonkan diri kembali menjadi calon Ketua DPC karena dia sendiri merasa telah gagal memimpin DPC PDIP Tabanan. “Makanya kedepan silahkan nanti cari Ketua DPC yang mampu karena saya sudah merasa gagal memimpin partai di Tabanan,” ucap Boping.

Terkait aksi penolakan sejumlah kader terhadap Sanjaya menurut Boping setiap kader sah-sah saja melakukan aksi dukung mendukung dalam menentukan siapa kader terbaik yang akan dicalonkan menjadi calon Bupati dan Wakil bupati dalam pilkada 2015 mendatang. Karena para kader itu tentunya sudah bisa menilai setiap sepak terjang kadernya untuk partai dan masyarakat. Hanya saja kata dia semuanya ada mekanisme partai dan terakhir induk partailah yang memutuskan setelah melewati proses penjaringan dan penyaringan. “Karena saat taat azaz dan mekenisme tentunya saya menyerahkan sepenuhnya kepada induk partai, tentunya partai khususnya di Tabanan tidak mau kalah karena ditolak oleh rakyat,” beber Boping. gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER